Matamata.com - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa pemerintahnya tidak akan menghentikan operasi militer di Gaza hingga mencapai tujuannya yakni membinasakan tentara Hamas Palestina.
Netanyahu berkomitmen untuk menjaga agar Gaza tidak menjadi ancaman, baik oleh kelompok Hamas maupun kelompok Fatah. Pernyataan tersebut mencerminkan sikap tegasnya menolak kendali Hamas dan Otoritas Palestina pasca-perang.
"Saya akan melakukan apa pun yang saya bisa untuk memastikan bahwa Gaza tidak menjadi ancaman bagi Israel," terang Netanyahu dikutip, Antara, Jumat (22/12/2023).
Baca Juga:
Liciknya Israel, Gunakan Kelaparan para Warga Sipil di Jalur Gaza sebagai Senjata Perang
Netanyahu juga menyoroti sasaran-sasaran yang telah ditetapkan oleh Israel dalam konflik di Gaza, yaitu musnahkan Hamas dan bebaskan semua sandera. Kelompok Hamas dan Otoritas Palestina belum memberikan tanggapan terkait pernyataan tersebut.
Tegasnya Netanyahu terhadap kelompok Hamas tersebut tak sedikit yang menganggap dalih untuk mengusir sisa warga Palestina di Jalur Gaza.
Desakan dari berbagai negara juga sudah dilakukan untuk gencatan senjata. Namun hal itu tak kunjung digubris dan perang terus berkecamuk.
Baca Juga:
Buntut Banyak Jurnalis Tewas Akibat Serangan Israel, PBB Ingatkan Militer Patuhi Norma HAM
Voting untuk melakukan gencatan senjata pun harus tertunda keempat kalinya. Dewan Kehormatan PBB membatalkan voting lagi terhadap perang yang terjadi di Jalur Gaza tersebut.
Di sisi lain, Amerika juga sudah memberi saran terhadap militer Israel untuk mematuhi aturan perang. Pasalnya tentara zionis Israel tak mematuhi serangan yang berimbas pada tewasnya anak-anak di Gaza.
Israel terus melancarkan serangan ke Jalur Gaza sejak serangan oleh Hamas pada 7 Oktober. Menurut otoritas kesehatan di Gaza, dampak serangan Israel telah menelan korban sebanyak 19.667 warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, dengan 52.586 lainnya mengalami luka.
Baca Juga:
Daftar 11 Tokoh Pendiri Negara Israel di Tanah Palestina, Semuanya Pendatang dari Eropa
Pembantaian tersebut juga menyebabkan rusaknya setengah dari persediaan perumahan di Gaza dan hampir dua juta warga terpaksa mengungsi, di tengah kondisi padat penduduk dan kekurangan makanan serta air bersih.
Di sisi lain, serangan Hamas pada 7 Oktober diduga telah menewaskan sekitar 1.200 warga Israel, dan hampir 130 lainnya masih dalam penyanderaan.
Berita Terkait
-
Gawat! Imbas Kolaborasi dengan Starbucks, NCT Ramai-ramai Di-Unfollow Penggemar
-
Usai Lepas Hijab, Anak Ridwan Kamil Kembali Dihujat Warganet Gegara Unggah Produk Makanan Pro Israel
-
Promosikan Produk Diduga Pro Israel, Baim Wong Gercep Dikritik
-
Kenapa Lagi Nih? Ria Ricis Ramai Dihujat Warganet, Sampe Dianggap Antek Israel: Ricis Wajib Diboikot!
-
Bikin Geram, Ria Ricis Terancam Diboikot Gegara Kerjasama dengan Produk Pro Israel: Segitunya Demi Uang
Terpopuler
-
Fadly Faisal Dihujat gegara Belakangi Wajah Duta SO7 saat Tampil, Dibela Fans: Sombong dari Mana Sih?
-
Foto Bareng Keanu Massaid di Barcelona, Angelina Sondakh Ingat Adjie Massaid: Senyumnya Mirip!
-
Terlihat Tegar, Geni Faruk Pernah Nangis Ngeluh Capek Punya 11 Anak
-
Tarif Band Gilga Sahid Suami Happy Asmara Capai Rp310 Juta per Manggung, Tuai Sindiran Pedas: Berasa Sekelas Agnez Mo
-
Uut Permatasari Goyang Erotis Padahal Istri Perwira Polisi: Walaupun Kamu Artis, Tolong Kurangi!
Terkini
-
Mulianya Bos DRW Skincare Sumbang Rp100 Juta untuk Korban Kebakaran Pasar Kutoarjo
-
Pendapatan Tumbuh 40 Persen Sepanjang 2023, Arkadia Digital Media Siapkan Strategi Tingkatkan Kinerja
-
Sebut Presiden Boleh Kampanye, Jokowi Diingatkan Bagaimana SBY Memimpin Dulu
-
Foto Dirinya Menghadap Jokowi di Jogja jadi Sorotan, Kaesang Pangarep Bocorkan Isi Perbincangannya
-
Tanggapi soal Ramai Salam 4 Jari, Anies Baswedan Yakin Masyarakat Butuh Perubahan Besar