Riki Chandra | MataMata.com
Menteri Luar Negeri Iran Amir Abdollahian. [Dok.Antara]

Matamata.com - Pembunuhan Wakil Kepala Biro Politik Hamas, Saleh Al Arouri menjadi peringatan serius bagi negara-negara di Timur Tengah. Hal itu dinyatakan Menteri Luar Negeri, Iran Hossein Amir Abdollahian pada Rabu (3/1/2024).

“Tindakan jahat Israel di negara-negara lain menimbulkan ancaman nyata terhadap perdamaian dan keamanan, dan peringatan serius bagi keamanan negara-negara di kawasan itu,” kata Amir-Abdollahian lewat media sosial X (Twitter).

Dia mengatakan, pembunuhan Arouri membuktikan bahwa Israel tidak mencapai tujuan apa pun setelah berminggu-minggu melakukan kejahatan perang, genosida, dan penghancuran di Jalur Gaza.

Baca Juga:
Ivan Gunawan Bergaya Perempuan di Brownis Trans TV Dapat Teguran KPI Pusat

“Saya menyampaikan belasungkawa saya kepada Syekh Ismail Haniyeh, kepala biro politik Hamas, kepada para anggota gerakan pembebasan ini, dan kepada rakyat Palestina yang berani" atas pembunuhan al-Arouri, katanya.

Diketahui, pada Selasa (2/1/2024) malam, sebuah pesawat nirawak Israel membunuh Arouri di ibu kota Lebanon, Beirut.

Hamas membenarkan kematian Arouri dan dua komandan Brigade Qassam, sayap militer Hamas, dalam serangan itu, yang menyebabkan sedikitnya enam orang tewas.

Baca Juga:
Tema Debat Capres Dikembangkan jadi Enam Bahasan, Begini Penjelasan KPU RI

Arouri adalah tokoh Hamas paling senior yang dibunuh oleh Israel sejak pecahnya konflik Gaza pada 7 Oktober 2023.

Iran mengutuk keras serangan Israel yang menewaskan Arouri tersebut.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanaani mengatakan serangan itu sekali lagi membuktikan bahwa pondasi rezim Zionis dibangun dengan teror dan kejahatan.

Baca Juga:
Padahal Sekarang Cantik Kaya Artis Korea, Eh Lucinta Luna Pengen Jadi Cowok Lagi!

Kanaani mengutuk serangan Israel itu sebagai pelanggaran kedaulatan dan integritas wilayah Lebanon, dan meminta Dewan Keamanan PBB segera menanggapi tindakan teror rezim Zionis itu.

"Pembunuhan Arouri adalah akibat dari ketidakberdayaan dan kekalahan besar (Israel) yang tidak dapat diperbaiki dalam melawan kelompok perlawanan Palestina,” kata dia.

Kanaani mengatakan darah para pemimpin Hamas yang terbunuh pasti akan menciptakan gelombang perlawanan dan motivasi untuk melawan pendudukan Zionis, tidak hanya di Palestina tetapi juga di kawasan tersebut.

Baca Juga:
Arya Khan Ingin Anak Laki-laki, Pinkan Mambo Gercep Hitung Masa Subur

Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di wilayah kantong Palestina itu sejak kelompok perlawanan Hamas menyerang negara Zionis itu pada 7 Oktober, yang menurut Israel menewaskan hampir 1.200 warganya.

Aksi-aksi balasan Israel telah menewaskan sedikitnya 22.185 warga Palestina dan melukai 57.035 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan di Gaza.

Gelombang serangan Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza, di mana 60 persen infrastruktur rusak atau hancur, dan hampir 2 juta penduduknya mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan. (Antara)

Load More