Baktora | MataMata.com
Potret gerbong kereta api yang keluar jalur rel usai kecelakaan maut di Kampung Babakan DKA Desa Cikuya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung di KM 181 + 5/4, Jumat (5/1/2024). (Twitter/@MasMasBiassaa)

Matamata.com - Kecelakaan Kereta Api (KA) Turangga jurusan Surabaya-Bandung bertabrakan dengan kereta Lokal Bandung Raya di Cicalengka, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024), menjadi perhatian publik. Tabrakan keras itu pun dilaporkan mengakibatkan tiga orang tewas di lokasi kejadian.

Kecelakaan sendiri terjadi pada pukul 06.03 WIB ketika masyarakat sedang memulai aktivitas pagi. Tabrakan maut tersebut terjadi tepat di Kampung Babakan DKA Desa Cikuya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung di KM 181 + 5/4.

Terdapat sejumlah informasi yang bertebaran di media sosial usai kecelakaan itu. Berikut 8 fakta kecelakaan maut Kereta Api Turangga dengan Kereta Bandung Raya di Cicalengka:

Baca Juga:
Banyak Anak Kecil Tewas dalam Serangan Israel di Tepi Barat, Jumlahnya Lebih Tinggi Dibanding 2022

1. Jalur Haurpugur-Cicalengka hanya boleh dilintasi satu jalur

Melansir dari BBC, Humas DAOP 2 Bandung, Ayep Hanapi mengatakan bahwa rel kereta Haurpugur-Cicalengka hanya bisa dilintasi satu kereta. Ia juga tak mengetahui bagaimana kejadian dua kereta tersebut masuk dalam arah berlawanan dalam satu waktu.

"Untuk jalur Cicalengka-Haurpugur, dalam satu petak jalan hanya boleh ada satu kereta api," ujar dia.

Baca Juga:
Tetap Bersyukur Usai Lihat Kondisi Mobil Pasca Kecelakaan, Rendy Kjaernett: Tuhan Di Pihak Kita

Ia menjelaskan seharusnya kereta lokal perlu menunggu terlebih dahulu di stasiun terdekat sebelum melanjutkan perjalanan.

"Lalu setelah jalur dipastikan aman [kereta lain sudah melintas], kereta itu boleh melanjutkan perjalanan," kata dia.

2. Penyebab kecelakaan

Baca Juga:
Tim Happy Asmara Kecelakaan, Sang Penyanyi Menangis Gegara Hal Ini

Dugaan penyebab kecelakaan tersebut lantara ada miss komunikasi antar masinis masing-masing kereta. Vice President Public Relations PT KAI, Joni Martinus belum bisa memastikan jika penyebabnya adalah gangguan komunikasi.

"Sejauh ini kami belum bisa memberi keterangan terkait penyebab kecelakaan itu. Karena harus kita dalami dan lakukan pemeriksaan serta investigasi dulu," terang dia.

3. Perjalanan kereta api dialihkan

PT KAI melakukan upaya antisipasi terhadap jalur tersebut yang masih lumpuh lantaran gerbong belum dievakuasi. Joni mengatakan pihaknya melakukan upaya pengalihan kereta ke jalur utara.

"Kereta api harusnya melewati jalur selatan dari Bandung menuju ke Tasikmalaya dan Banjar, saat ini harus kita alihkan untuk memutar melalui [jalur utara] dari Bandung ke arah Cikampek," terang Joni.

4. Sebanyak 3 orang tewas

Hingga kini korban tewas dilaporkan tercatat tiga orang. Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pil Ibrahim Tompo mengungkapkan identitas para korban.

"Korban diduga MD antara lain, masinis KA KRD Lokal Padalarang-Cicalengka, JDS, asisten masinis KA KRD Lokal Padalarang-Cicalengka, P, serta satu pramugara KA Turangga, A," katanya.

5. Ada korban terjepit

Sejauh ini PT KAI dan kepolisian baru menyebutkan tiga orang dipastikan tewas. Namun pada saat evakuasi pukul 11.30 WIB terdapat korban yang masih terjepit di badan gerbong. Belum dipastikan apakah korban itu merupakan penumpang, atau justru petugas kereta api.

 

6. Jumlah korban luka 28 orang

Kondisi kecelakaan maut itu juga mengakibatkan korban luka-luka. Hingga kini terdapat 28 korban luka-luka akibat kecelakaan tragis itu.

Para korban yang terluka, lanjut Ibarahim Tompo sudah dilarikan ke RSUD Cicalengka.

7. Penumpang teriakkan Allahu Akbar ketika tabrakan keras terjadi

Kejadian kecelakaan kereta api itu menyebabkan penumpan panik. Sesaat tabrakan terjadi para penumpan sempat berteriak meminta pertolongan. Tak sedikit dari video amatir yang beredar para penumpan berteriak Allahu Akbar.

Namun kondisi itu justru makin mencekam, mengingat di gerbong lokomitif tempat masinis sudah ringsek hingga terpental ke persawahan.

8. Dilakukan investigasi bersama KNKT

PT KAI akan melakukan investigasi melibatkan KNKT untuk mengetahui lebih detail penyebab kecelakaan tersebut. Pasalnya dugaan kesalahan komunikasi terjadi di dua sisi Pengatur Perjalanan KA (PPKA).

Load More