Matamata.com - Polemik penunjukkan stasiun televisi penyelenggara debat capres ketiga yang akan dioperasikan oleh MNC masih diragukan sebagian kubu pasangan calon nomor urut 1 dan 2.
Bukan tanpa alasan, kredibilitas MNC dipertanyakan menyusul pemilik medianya adalah Ketum Perindo, Hary Tanoesoedibjo yang mendukung paslon nomor urut 3, Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.
Kekhawatiran pun muncul dari tim pemenang Prabowo-Gibran termasuk AMIN, di mana MNC bisa mendominasi hingga tak netral ketika debat berjalan. Meski begitu, Wakil Ketua Tim Pemenang Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) menegaskan bahwa MNC Group akan bertindak profesional.
Baca Juga:
Komentar Ketum PSI Kaesang Soal Artis Ramai-ramai di Partai Politik
"Satu hal yang perlu kita cermati bahwa MNC Group ini kan satu media yang profesional. Saya yakin mereka tidak akan mempertaruhkan reputasi dan kredibilitas MNC Group sebagai media yang profesional," terang TG dikutip Jumat (5/1/2024).
Menegaskan bahwa MNC akan bertindak profesional, bagaimana media televisi dan media konvensional lainnya bisa mempengaruhi pendukung atau masyarakat untuk memilih salah satu paslon?.
Bahasan ini memang harus kembali membuka kondisi bagaimana media di Indonesia bergerak. Sejauh UU Pers berjalan, yang turunannya akan disesuaikan dengan media massa untuk memproduksi berita, tentu diwajibkan indpenden.
Artinya masing-masing media tak diperbolehkan untuk mendukung salah satu paslon dalam konteks Pemilu 2024 ini. Namun tak dipungkiri, pemilik media di Indonesia kebanyakan adalah politikus dan pemilik partai yang menjalin komunikasi politik oleh pemerintahan.
Terlepas dari kondisi tersebut, media massa dibangun dengan tujuan untuk memberikan edukasi, menyebar informasi yang berimbang dan independen tanpa bergantung siapa sosok orang berpengaruh di baliknya. Kendati begitu berbicara bisnis media, para pekerjanya tak lepas bagaimana mereka menjaga nama baik pemiliknya agar tetap bisa bertahan.
Media massa sendiri memang banyak memberikan kontribusi untuk masyarakat. Pernah dianggap penyambung lidah masyarakat, jurnalis yang bekerja di media tertentu selalu memiliki aturan yang sudah disesuaikan dengan media tempatnya bekerja.
Baca Juga:
Politik Demokratis Sulit Terwujud di Pemilu 2024, Ini Alasannya
Mempengaruhi masyarakat baik dengan tulisan hingga konten video dan audio sangat bergantung dengan kekuatan media tersebut di tengah masyarakat. MNC dalam hal ini sudah banyak dikenal masyarakat, otomatis konten yang dibuat akan menjadi konsumsi masyarakat.
Kendati begitu, perusahaan media tak melulu mampu mempersuasi warga dan penonton. Menyusul kritisnya warga masyarakat sekarang sudah lebih baik dibanding 10 tahun lalu.
Tak dipungkiri memang media massa masih memiliki sedikit peran untuk mengontrol pemerintah saat ini. Maka dari itu penyelenggaraan debat capres pada 7 Januari 2024 nanti bisa menjadi keuntungan untuk MNC. Namun di sisi lain, keyakinan TGB bahwa MNC akan bekerja independen cukup dengan berharap saja agar hal itu terbukti.
Dengan kata lain, kritisnya masyarakat dalam menanggapi kredibilitas televisi penyelenggara tak perlu banyak dipersoalkan. Fokus terhadap visi misi termasuk jawaban dari masing-masing paslon adalah yang utama.
Terlepas dari adanya kesalahan teknis yang dialami oleh salah satu paslon ketika berdebat nanti, hanya perlu diperhatikan bagaimana MNC memberikan tayangan yang berimbang dan menampilkan konten debat yang tiak berat sebelah.
Berita Terkait
-
Bukan Karena Rating Rendah, Raffi Ahmad Ungkap Penyebab Program Saurans Berhenti Tayang
-
Banyak Tawaran Program Televisi untuk Keanu Massaid, Angelina Sondakh Belum Mengizinkan, Ini Alasannya
-
Ditegur KPI, Ivan Gunawan Gak Mau Ubah Karakter Akui Siap Mundur Dari TV
-
Gegara Kegemukkan, Aliando Syarief Ngaku Pernah Ditolak Tampil Di Stasiun Televisi
-
7 Potret Keluarga Hary Tanoesoedibjo, Kompak Nyaleg Bareng Istri dan Lima Anak
Terpopuler
-
Fadly Faisal Dihujat gegara Belakangi Wajah Duta SO7 saat Tampil, Dibela Fans: Sombong dari Mana Sih?
-
Foto Bareng Keanu Massaid di Barcelona, Angelina Sondakh Ingat Adjie Massaid: Senyumnya Mirip!
-
Terlihat Tegar, Geni Faruk Pernah Nangis Ngeluh Capek Punya 11 Anak
-
Tarif Band Gilga Sahid Suami Happy Asmara Capai Rp310 Juta per Manggung, Tuai Sindiran Pedas: Berasa Sekelas Agnez Mo
-
Uut Permatasari Goyang Erotis Padahal Istri Perwira Polisi: Walaupun Kamu Artis, Tolong Kurangi!
Terkini
-
Mulianya Bos DRW Skincare Sumbang Rp100 Juta untuk Korban Kebakaran Pasar Kutoarjo
-
Pendapatan Tumbuh 40 Persen Sepanjang 2023, Arkadia Digital Media Siapkan Strategi Tingkatkan Kinerja
-
Sebut Presiden Boleh Kampanye, Jokowi Diingatkan Bagaimana SBY Memimpin Dulu
-
Foto Dirinya Menghadap Jokowi di Jogja jadi Sorotan, Kaesang Pangarep Bocorkan Isi Perbincangannya
-
Tanggapi soal Ramai Salam 4 Jari, Anies Baswedan Yakin Masyarakat Butuh Perubahan Besar