Baktora | MataMata.com
Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto terlihat saling bersalaman seusai debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). (YouTube/KPU RI)

Matamata.com - KPU RI angkat bicara soal saran presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait perubahan format debat capres-cawapres yang masih tersisa dua kali lagi.

Sebelumnya, Jokowi beralasan bahwa debat capres-cawapres yang telah berjalan tiga kali ini kurang menampilkan program. Bahkan ada kerentanan serang-menyerang antar personal.

Ketu KPU RI, Hasyim Asy'ari mengatakan bahwa saran dari Jokowi tampaknya tak mudah direalisasikan. Mengingat format debat ini tak bisa diubah dalam waktu singkat.

Di sisi lain, debat sudah berjalan selama tiga kali dan format ini sendiri sudah disepakati oleh sejumlah pihak hingga debat kelima usai.

"KPU menyelenggarakan debat seperti ini karena sudah menghitung berbagai macam pertimbangan. Termasuk juga kesepakatan dengan semua tim calon, televisi dan akan terdiri dari enam segmen di tiap debatnya," ujar Hasyim dikutip Selasa (9/1/2024).

Ia mengatakan jika harus diubah di sisa dua debat terakhir maka akan timbul isu panas di publik. Untuk menghindari itu, Hasyim Asy'ari tak bisa memenuhi saran orang nomor 1 di Indonesia ini.

"Kalau diubah [formatnya], akan jadi pertanyaan, kenapa diubah? karena sduah tiga kali debat ini berjalan. Sudah ada pola dan pakemnya, maka diikuti," ujar dia.

Dengan begitu, saran dari Jokowi ini menjadi masukan yang tak bisa dipenuhi oleh KPU menyusul kondusifitas ke depannya.

Load More