Riki Chandra | MataMata.com
Maruarar Sirait mundur dari PDIP. [Dok.Suara.com]

Matamata.com - Keputusan mendadak Maruarar Sirait hengkang dari PDIP di tengah kontestasi Pemilu 2024, masih jadi perbincangan hangat. Ada yang menyebut politikus yang sudah puluhan tahun bernaung di partai berlambang banteng moncong putih itu.

Meski begitu, hengkangnya Maruarar Sirait dinilai tidak berpengaruh banyak terhadap elektabilitas Capres-Cawapres yang diusung PDIP, yakni Ganjar-Mahfud.

"Saya melihat mundurnya Maruarar Sirait ini lebih kepada masalah personal saja, kalau ideologis tidak akan masuk itu," kata pakar politik Universitas Andalas Padang, Prof. Asrinaldi, dikutip dari Antara, Rabu (17/1/2024).

Tak hanya Maruarar, kata Asrinaldi, politisi senior PDIP Budiman Sudjatmiko mundur juga bikin heboh. Lantas, ia pun mendukung Prabowo Subianto ketimbang Ganjar Pranowo yang notabene sesama kader PDIP.

Asrinaldi menilai, sikap kedua politisi tersebut lebih cenderung mengarah pada politik pragmatis dan bukan persoalan ideologis. Sebab, selama puluhan tahun terakhir keduanya diketahui memiliki sepak terjang politik yang kental bersama PDIP.

Sikap kedua politisi tersebut bisa saja karena selama ini merasa dikekang, atau keinginan secara personal yang diinginkan tidak terwujud sehingga memilih mencari pelabuhan baru.

"Jadi, bisa saja mereka memilih karena ada tawaran yang lebih menarik. Sebab, berbicara ideologis, mereka ya tegak lurus dengan PDIP," ujarnya.

Terakhir, Asrinaldi menyakini bahwa mundurnya dua politisi senior PDIP itu, tidak akan berpengaruh signifikan terhadap elektabilitas pasangan Capres-Cawapres Ganjar-Mahfud Md, termasuk partai yang ditinggalkan.

Load More