Elara | MataMata.com
Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.

Matamata.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni mengapresiasi langkah Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang berhasil menangkap sejumlah pelaku premanisme berkedok organisasi kemasyarakatan (ormas).

Penindakan tersebut dinilai sebagai upaya penting dalam menekan praktik pungutan liar (pungli) yang kerap merugikan masyarakat, khususnya pedagang pasar dan sopir truk.

Pernyataan tersebut disampaikan Sahroni menanggapi penangkapan tujuh oknum anggota ormas oleh Polresta Tangerang. Para pelaku ditangkap usai melakukan pemalakan terhadap sopir truk di jalur lintasan Desa Sukadiri dan Desa Gintung, Kabupaten Tangerang, Banten.

"Aksi mereka sudah terlampau kurang ajar karena terus-terusan merugikan sesama pencari nafkah," ujar Sahroni di Jakarta, Senin (9/6). Ia menyoroti bahwa praktik pemalakan terhadap sopir truk sudah berlangsung lama dan menimbulkan keresahan.

Sahroni juga mendorong kepolisian untuk lebih sering melakukan sweeping secara proaktif guna mencegah berkembangnya praktik premanisme di ruang publik. Menurutnya, para pelaku sering memanfaatkan atribut ormas untuk menutupi tindakan melawan hukum.

Lebih lanjut, ia mengajak masyarakat, khususnya korban pungli oleh preman berkedok ormas, untuk tidak takut melapor kepada aparat kepolisian.

"Negara wajib memastikan keamanan warganya. Kasihan mereka yang sudah lelah bekerja keras, tapi masih juga dipalak," katanya.

Ia menegaskan, para pedagang pasar dan pekerja jalanan merupakan kelompok yang berjasa bagi roda perekonomian dan tidak semestinya dibebani pungutan liar maupun ancaman.

Load More