Matamata.com - Presiden Prabowo Subianto menegaskan posisi Indonesia yang mendorong penurunan ketegangan antara Israel dan Iran, serta menyerukan upaya bersama untuk mencari solusi damai.
Pernyataan itu disampaikan Prabowo usai pertemuannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Konstantinovskiy, St. Petersburg, Kamis (19/6).
Menurutnya, Indonesia dan Rusia memiliki pandangan yang sejalan dalam mendukung penyelesaian damai atas konflik yang terjadi di kawasan tersebut.
"Ya tentunya pengaruh Rusia lebih besar ya di kawasan itu, khususnya dengan Pemerintah Iran. Jadi, saya kira peran dari Pemerintah Rusia akan sangat besar.
Ya, semua akan berusaha untuk deeskalasi," ujar Prabowo saat ditemui di lobi hotel tempatnya transit, Jumat (20/6) malam.
Ia menambahkan bahwa banyak negara, termasuk Indonesia, berharap konflik antara Israel dan Iran tidak berlarut-larut dan dapat diselesaikan secara damai.
“Kita ingin semua turunkan suhu. Kita ingin cari penyelesaian jalan keluar yang damai untuk semua pihak,” ujarnya.
Kunjungan Presiden Prabowo ke Rusia berlangsung pada 18–20 Juni 2025. Dalam kesempatan itu, ia dua kali bertemu langsung dengan Presiden Putin, yakni dalam kunjungan resmi di Istana Konstantinovskiy dan saat keduanya tampil di panggung Saint Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025, Jumat (20/6).
Dalam pertemuan empat mata yang berlangsung selama dua jam, kedua pemimpin membahas berbagai isu bilateral, regional, dan global.
Meski tidak merinci topik regional tertentu dalam pernyataan pers, keduanya menegaskan memiliki kesamaan pandangan terhadap sejumlah isu strategis.
“Kami menghormati kedaulatan setiap negara. Kami ingin menyelesaikan semua masalah dengan damai, dan kami selalu ingin mengutamakan kolaborasi daripada konflik,” kata Prabowo.
Dalam sesi panel SPIEF 2025, Prabowo bersama Putin dan tiga pembicara utama lainnya juga menyinggung isu-isu geopolitik, termasuk dampak konflik Israel-Iran terhadap ekonomi global.
Selain itu, Prabowo juga menjawab pertanyaan seputar hubungan Indonesia-Rusia serta pendekatan diplomatik Indonesia dalam merespons situasi internasional. (Antara)
Berita Terkait
-
280 Pengemudi Becak di Banyumas Terima Becak Listrik Bantuan Presiden Prabowo
-
Koalisi Sipil Mendesak Presiden Tetapkan Status Darurat Bencana Nasional
-
Program "Satu Desa Satu Megawatt": Menteri ESDM Laporkan Akselerasi PLTS ke Presiden Prabowo
-
Prabowo Instruksikan Audit Menyeluruh RS di Papua usai Ibu Hamil Ditolak Perawatan
-
Iran Tegaskan Tak Gentar Hadapi Ancaman Sanksi Baru dari AS
Terpopuler
-
Erick Thohir: Atlet SEA Games Harus Tunjukkan Kedigdayaan Indonesia
-
Satgas Telusuri Dugaan Kerusakan Hutan Penyebab Banjir dan Longsor di Sumatera
-
ESDM Identifikasi 23 Izin Tambang di Tiga Provinsi Terdampak Banjir dan Longsor
-
Menkeu Siapkan Dana Tambahan, Tunggu BNPB Ajukan Anggaran Penanganan Banjir Sumatera
-
Siswa MTs di Banyuwangi Raih Medali Perak di Olimpiade Sains Junior Internasional Rusia
Terkini
-
Erick Thohir: Atlet SEA Games Harus Tunjukkan Kedigdayaan Indonesia
-
Satgas Telusuri Dugaan Kerusakan Hutan Penyebab Banjir dan Longsor di Sumatera
-
ESDM Identifikasi 23 Izin Tambang di Tiga Provinsi Terdampak Banjir dan Longsor
-
Menkeu Siapkan Dana Tambahan, Tunggu BNPB Ajukan Anggaran Penanganan Banjir Sumatera
-
Siswa MTs di Banyuwangi Raih Medali Perak di Olimpiade Sains Junior Internasional Rusia