Matamata.com - Bank Indonesia (BI) menegaskan bahwa perluasan akses pasar bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tak bisa dilepaskan dari penguatan kelembagaan dan peningkatan kapasitas usaha.
Ketiganya merupakan kerangka pengembangan UMKM yang saling terhubung dan menjadi pendekatan utama BI dalam pendampingan di berbagai daerah melalui Kantor Perwakilan (KPw).
“Perluasan akses pasar tidak muncul begitu saja, tetapi merupakan hasil dari proses panjang,” ujar Kepala Perwakilan BI Provinsi Lampung, Bimo Epyanto, dalam sesi wawancara bersama media di Bandarlampung, Kamis (26/6).
Bimo menjelaskan, kelembagaan yang kuat berarti usaha UMKM memiliki legalitas, tata kelola, dan kredibilitas yang jelas. Sementara itu, peningkatan kapasitas berkaitan dengan kemampuan pelaku usaha dalam membangun model bisnis yang adaptif, memahami pasar, dan mampu berinovasi agar tidak terjebak dalam pola usaha yang stagnan.
Menghadapi tantangan efisiensi anggaran pemerintah dan tekanan ekonomi global, BI menekankan pentingnya diversifikasi pasar, baik domestik maupun ekspor. Terlebih, untuk menembus pasar ekspor, pelaku UMKM membutuhkan kesiapan yang lebih kompleks dan menyeluruh.
Menurut Bimo, strategi penguatan UMKM sudah dijalankan BI jauh sebelum isu efisiensi anggaran mencuat. BI rutin melibatkan UMKM dalam berbagai kegiatan seperti Festival Ekonomi Syariah (FESyar) dan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF), baik sebagai peserta pameran maupun penyedia produk suvenir.
Kehadiran UMKM dalam event tersebut diharapkan bisa memberikan dukungan konkret, khususnya di tengah masa sulit yang sedang mereka hadapi.
Senada dengan itu, Kepala Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) BI, Imam Hartono, menyebut bahwa pengembangan UMKM ke depan perlu lebih menekankan pada penguatan rantai nilai (value chain) ketimbang sekadar rantai pasok (supply chain).
“Pendekatan value chain akan memberikan efek berganda yang lebih besar karena mencakup penguatan seluruh aspek bisnis UMKM dari hulu ke hilir,” kata Imam.
Dengan pendekatan ini, ekosistem UMKM diyakini akan tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan, serta mampu memberi kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional. (Antara)
Baca Juga
Berita Terkait
-
Ekonomi Kuartal IV Diprediksi Melambat, Purbaya Siapkan Opsi Suntikan Dana dan Tambahan Anggaran BNPB
-
Mendes Yandri: Semua Pihak Wajib Dukung Kopdes Merah Putih demi Kesejahteraan Desa
-
Pastikan Aturan Berjalan, Menteri UMKM Rutin Sidak Bank Penyalur KUR
-
UMP 2026 Berpotensi Berubah, Pemerintah Tunggu Data Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III
-
BI Kucurkan Insentif Rp36,38 Triliun untuk Dorong Pembiayaan Hijau
Terpopuler
-
Erick Thohir: Atlet SEA Games Harus Tunjukkan Kedigdayaan Indonesia
-
Satgas Telusuri Dugaan Kerusakan Hutan Penyebab Banjir dan Longsor di Sumatera
-
ESDM Identifikasi 23 Izin Tambang di Tiga Provinsi Terdampak Banjir dan Longsor
-
Menkeu Siapkan Dana Tambahan, Tunggu BNPB Ajukan Anggaran Penanganan Banjir Sumatera
-
Siswa MTs di Banyuwangi Raih Medali Perak di Olimpiade Sains Junior Internasional Rusia
Terkini
-
Erick Thohir: Atlet SEA Games Harus Tunjukkan Kedigdayaan Indonesia
-
Satgas Telusuri Dugaan Kerusakan Hutan Penyebab Banjir dan Longsor di Sumatera
-
ESDM Identifikasi 23 Izin Tambang di Tiga Provinsi Terdampak Banjir dan Longsor
-
Menkeu Siapkan Dana Tambahan, Tunggu BNPB Ajukan Anggaran Penanganan Banjir Sumatera
-
Siswa MTs di Banyuwangi Raih Medali Perak di Olimpiade Sains Junior Internasional Rusia