Matamata.com - Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengonfirmasi bahwa tradisi Pacu Jalur, perlombaan mendayung perahu tradisional yang berasal dari Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau, telah tercatat sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTB) Indonesia.
"Kementerian Kebudayaan juga sudah mencatatkan itu sebagai warisan budaya takbenda nasional, jadi namanya WBTB Indonesia, jadi sudah lama," ujar Fadli Zon di Jakarta, Selasa (8/7).
Lomba perahu kayu tradisional yang kini ramai diperbincangkan di TikTok karena gerakan ekspresif para penarinya ini, menurut Fadli Zon, merupakan bagian dari kekayaan budaya yang harus terus dijaga dan diperkenalkan kepada dunia.
"Kalau menurut saya, itu organik ya, ekspresif, menyesuaikan dengan irama dari pacu itu sekaligus melakukan suatu gerakan atraktif. Atraksi yang sulit. Itu kan sulit, di ujung perahu, jadi keseimbangan sangat penting," tuturnya.
Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang turut mempromosikan budaya Nusantara, termasuk melalui media sosial. (Antara)
Berita Terkait
-
Menbud Fadli Zon Dorong Percepatan Revitalisasi Candi Borobudur
-
Fadli Zon Dianugerahi Gelar Kehormatan dari Kesultanan Tidore
-
Dua Film Indonesia Kembali Bersinar di QCinema 2025, Menbud: Bukti Narasi Lokal Mendunia
-
Prabowo Dorong Laju Industri Film Nasional, Menbud: Ada Afirmasi untuk Film Sejarah dan Biopik
-
Fadli Zon: Sepuluh Tokoh Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional 2025 Berdasarkan Usulan Masyarakat
Terpopuler
-
Miliki Wajah Cantik! Donna Angelica dan Vanessa Zahra Kompak Gunakan Marshant
-
Terluka Akibat Pecahan Kaca Gedung TCC, HN Lapor Polisi
-
Operasi Gabungan di Jepara Sita Ratusan Rokok Ilegal dari Sejumlah Toko
-
Legislator Dorong Kreativitas Gen Z Cari Solusi Sampah Jakarta
-
Hampir Sentuh Target, PNBP Tembus Rp444,9 Triliun hingga November 2025
Terkini
-
Operasi Gabungan di Jepara Sita Ratusan Rokok Ilegal dari Sejumlah Toko
-
Legislator Dorong Kreativitas Gen Z Cari Solusi Sampah Jakarta
-
Hampir Sentuh Target, PNBP Tembus Rp444,9 Triliun hingga November 2025
-
Hari Ibu 2025, Megawati Ajak Perempuan Jadi Motor Pelestarian Lingkungan
-
Subsidi dan Kompensasi Tembus Rp345,1 Triliun hingga Akhir November 2025