Matamata.com - Universitas Pasundan (Unpas) Bandung menegaskan tidak ada tindakan intervensi berlebihan dari aparat kepolisian terkait peristiwa kericuhan yang terjadi di kawasan Tamansari, Bandung, pada Senin (1/9) malam.
"Kami tidak melihat adanya intervensi berlebihan dari aparat keamanan terhadap kampus dan mahasiswa," ujar Wakil Rektor III Unpas Dr. M. Budiana saat membacakan pernyataan Rektor Unpas Prof. Azhar Affandi di Bandung, Selasa.
Meski begitu, pihak kampus mengakui adanya pengamanan yang dilakukan polisi di sepanjang Jalan Tamansari. Hal itu, menurutnya, menyusul keberadaan sejumlah kelompok yang berkumpul di kawasan tersebut, namun bukan bagian dari mahasiswa Unpas.
"Betul ada upaya pengamanan pihak kepolisian di sepanjang Jalan Tamansari, dan disinyalir banyak ditemukan kelompok-kelompok yang bukan mahasiswa Unpas. Kami prihatin atas kondisi ini dan berharap situasi dapat normal kembali," kata Azhar.
Sebelumnya, Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) menyebut kericuhan di sekitar Universitas Islam Bandung (Unisba) pada malam yang sama diduga sudah direncanakan oleh sekelompok massa.
Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Setiawan mengatakan, aksi tersebut didesain untuk memancing aparat masuk ke area kampus. Namun, pihaknya memastikan polisi tidak melakukan penyerangan ke dalam lingkungan kampus.
"Kami menganalisa ini sudah didesain, direncanakan bahwa kami dipancing untuk menyerang kampus, tapi alhamdulillah kami tidak melakukannya," kata Rudi.
Rudi menambahkan, sekitar 150 hingga 200 orang terlihat berkumpul di Jalan Tamansari. Mereka berpakaian serba hitam, menutup wajah, serta membawa batu, besi, dan kayu untuk melakukan blokade jalan.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan menyebutkan insiden tembakan gas air mata di kawasan tersebut dipicu oleh serangan bom molotov dari sekelompok orang berpakaian hitam yang diduga kelompok anarko.
"Kelompok itu bahkan melempar bom molotov dari dalam kampus ke arah petugas dan kendaraan, termasuk mobil rantis Brimob. Atas kondisi itu, petugas menembakkan gas air mata ke jalan raya," jelas Hendra. (Antara)
Berita Terkait
-
Polri Hadirkan Aplikasi Pengaduan Reserse Terpadu: Layanan Lebih Cepat, Transparan, dan Responsif
-
Lebih dari 3 Juta Warga Portugal Turun ke Jalan Tolak Reformasi Ketenagakerjaan
-
Polda Jateng Luncurkan Dumas QR Code, Aduan Polisi Kini Bisa Dilaporkan Secara Cepat dan Transparan
-
Yusril: Putusan MK Jadi Bahan Pembahasan Reformasi Polri
-
Warga Badui Doakan Polisi Segera Tangkap Pelaku Begal di Jakarta
Terpopuler
-
Dari Jakarta Hingga Jayapura, Special Screening Film Timur Banjir Antusiasme Penonton
-
BGN Perketat SOP MBG, Distribusi Makanan Kini Hanya Sampai Depan Pagar Sekolah
-
Stok Pangan DIY Dipastikan Aman Jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK Soroti Rekrutmen Parpol dan Mahalnya Biaya Politik
-
Presiden Prabowo Apresiasi Perjuangan Atlet SEA Games, Kirim Salam dan Siapkan Bonus Rp1 Miliar
Terkini
-
Dari Jakarta Hingga Jayapura, Special Screening Film Timur Banjir Antusiasme Penonton
-
BGN Perketat SOP MBG, Distribusi Makanan Kini Hanya Sampai Depan Pagar Sekolah
-
Stok Pangan DIY Dipastikan Aman Jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026
-
Kasus Bupati Lampung Tengah, KPK Soroti Rekrutmen Parpol dan Mahalnya Biaya Politik
-
Presiden Prabowo Apresiasi Perjuangan Atlet SEA Games, Kirim Salam dan Siapkan Bonus Rp1 Miliar