Matamata.com - Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan ketersediaan ayam ras di seluruh Indonesia dalam kondisi aman dan mencukupi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026. Pemerintah juga menjamin stabilitas harga serta kelancaran distribusi dari produsen hingga konsumen.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, mengungkapkan bahwa produksi ayam ras nasional terus menunjukkan tren positif dengan peningkatan yang konsisten dalam beberapa bulan terakhir.
“Berdasarkan prognosa Oktober 2025, produksi ayam ras pedaging diperkirakan mencapai 372.867 ton, sementara kebutuhan masyarakat sekitar 325.641 ton. Artinya, kita memiliki surplus produksi sekitar 47.226 ton, yang menunjukkan kinerja peternakan nasional sangat baik,” kata Agung di Jakarta, Kamis (16/10).
Ia menilai surplus tersebut menjadi bukti tumbuhnya sektor perunggasan Indonesia yang semakin efisien, produktif, dan adaptif terhadap dinamika pasar serta kebutuhan nasional.
Menurut Agung, keberhasilan menjaga ketersediaan ayam ras tidak lepas dari kerja sama erat antara pemerintah, pelaku usaha, dan peternak dalam memperkuat sistem produksi serta distribusi pangan nasional.
Kementan, lanjutnya, juga bersinergi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan para pelaku usaha perunggasan untuk menjaga stabilitas harga dan memastikan rantai pasok berjalan lancar menjelang akhir tahun.
“Kondisi ini menunjukkan pasokan di pasar berjalan baik dan penyaluran dari produsen ke konsumen relatif lancar,” ujar Agung.
Berdasarkan data Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kementerian Perdagangan, harga ayam ras hingga minggu kedua Oktober 2025 masih terkendali. Rata-rata harga tercatat Rp38.743 per kilogram, di bawah Harga Acuan Pemerintah (HAP) sebesar Rp40.000 per kilogram.
Sementara itu, Deputi I Bidang Stabilisasi dan Ketersediaan Pangan Bapanas, I Ketut Gusti Astawa, menyampaikan apresiasinya atas langkah koordinatif yang dilakukan Kementan dan seluruh pemangku kepentingan.
“Hasil pemantauan Bapanas menunjukkan harga ayam ras di sebagian besar provinsi tetap stabil dan terjangkau. Ini menandakan bahwa sistem distribusi pangan nasional semakin solid,” ujar Ketut.
Ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku usaha untuk menjaga kestabilan pangan nasional.
“Kolaborasi lintas sektor yang terjalin saat ini harus terus diperkuat agar harga dan pasokan pangan strategis seperti ayam ras tetap terkendali,” tambahnya.
Adapun data Panel Harga Bapanas menunjukkan, harga ayam ras pedaging di tingkat produsen mencapai Rp22.633 per kilogram, sedangkan di tingkat konsumen berada di kisaran Rp38.412 per kilogram. (Antara)
Berita Terkait
-
Bulog Pastikan Stok Beras 3,8 Juta Ton Aman Jelang Natal dan Tahun Baru
-
Kemenkeu Soroti Rendahnya Serapan Anggaran BGN, KemenPU, dan Kementan
-
Mentan Optimistis Indonesia Capai Swasembada Pangan pada Desember 2025
-
Menuju Swasembada, Kementan Targetkan Impor 1 Juta Sapi Perah Hingga 2029
-
Gubernur Khofifah Ajak Sambut Tahun Baru Islam dengan Semangat Perbaikan Diri
Terpopuler
-
Menag Ajak Guru Madrasah Perkuat Pendidikan Beradab Berlandaskan Nilai Pancasila
-
RCTI Didukung Kemenparekraf dan Langit Musik, Hadirkan 'IMA 2025'
-
PBNU Sesalkan Perilaku Gus Elham yang Dinilai Tak Cerminkan Akhlakul Karimah
-
KPK Periksa Sestama Baznas Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji Kemenag 20232024
-
Menkes: 52 Juta Warga Ikuti Cek Kesehatan Gratis, Dorong Peningkatan Skrining Tuberkulosis
Terkini
-
Menag Ajak Guru Madrasah Perkuat Pendidikan Beradab Berlandaskan Nilai Pancasila
-
PBNU Sesalkan Perilaku Gus Elham yang Dinilai Tak Cerminkan Akhlakul Karimah
-
KPK Periksa Sestama Baznas Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji Kemenag 20232024
-
Menkes: 52 Juta Warga Ikuti Cek Kesehatan Gratis, Dorong Peningkatan Skrining Tuberkulosis
-
Presiden Prabowo Minta Mensesneg Periksa Penyerapan Dana Transfer ke Daerah Jelang Akhir Tahun