Elara | MataMata.com
Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Wakapolri) Komjen Pol Dedi Prasetyo saat melepas keberangkatan alat berat penanganan bencana di Polres Padang Pariaman pada Minggu (28/12). ANTARA/FathulAbdi.

Matamata.com - Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menambah lima unit alat berat untuk mempercepat penanganan pascabencana di wilayah Sumatra Barat (Sumbar), Minggu (29/12). Penambahan ini bertujuan untuk mengakselerasi pembersihan material dan pemulihan infrastruktur di titik-titik terdampak.

Pelepasan lima unit alat berat tersebut dilakukan langsung oleh Wakapolri Komisaris Jenderal Polisi Dedi Prasetyo, didampingi Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta di depan Kantor Polres Padang Pariaman.

"Hari ini Polri kembali memberangkatkan lima unit berat untuk mempercepat penanganan di berbagai lokasi terdampak bencana," terang Dedi.

Dengan tambahan ini, total terdapat sebelas unit alat berat milik Polri yang beroperasi di Sumbar. Enam unit sebelumnya telah dikerahkan untuk menangani lokasi longsor dan banjir bandang di Kabupaten Agam serta Padang Pariaman.

Dedi berharap penambahan armada ini dapat membuka akses vital yang sempat terputus. "Kehadiran alat berat diharapkan dapat mempercepat pengerjaan dan pembersihan sehingga akses untuk jalur logistik, kendaraan, dan perekonomian di lokasi bisa digerakkan," jelasnya.

Jenderal bintang tiga tersebut memastikan Polri berkomitmen mempercepat pemulihan infrastruktur dan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat.

Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara Polri, pemerintah daerah, TNI, relawan, serta pemangku kepentingan lainnya di lapangan.

Progres Pembangunan Jembatan Berdasarkan data di lapangan, pembangunan sejumlah jembatan darurat menunjukkan kemajuan yang signifikan:

  • Kabupaten Agam: Jembatan Palembayan telah rampung 100 persen, sementara jembatan di Malalak mencapai progres 80 persen.
  • Kabupaten Padang Pariaman: Jembatan Batang Anai telah mencapai progres 75 persen.
  • Kabupaten Solok: Jembatan Sumani telah selesai 100 persen dan beroperasi maksimal, sedangkan jembatan di X Koto Singkarak masih dalam tahap persiapan material.

Selain itu, Jembatan Salareh Aia di Kabupaten Agam saat ini sudah dapat diakses oleh pejalan kaki dan kendaraan roda dua untuk melayani sekitar 1.135 jiwa. Polri berencana meningkatkan fasilitas tersebut menjadi jembatan rangka baja modular (Bailey) agar dapat dilalui kendaraan roda empat. (Antara)

Load More