Dituduh Cepu Polisi, Nikita Mirzani Dijauhi Artis

Matamata.com - Nikita Mirzani diajukan 14 pertanyaan oleh penyidik terkait kasus cepu polisi atas Elza Syarief yang dilaporkan ke Polda Metro Jaya.

Nikita Mirzani menceritakan kronologis Elza Syarief menuduhnya sebagai cepu narkoba kalangan artis. Gara-gara ini pula Elza Syarief menyebut Nikita kebal hukum.

"Kalau pertanyaan ada 14. Yang terpenting itu peristiwanya. Kapan kejadian dan di mana itu susah dijelaskan semua. Dan apa buktinya sudah disampaikan ada 14 pertanyaan. Lalu akan ada beberapa saksi yang dihadirkan salah satunya nanti saya sampaikan," tutur Fahmi Bachmid selaku pengacara Nikita Mirzani.

Akibat tuduhan cepu polisi yang dilontarkan Elza Syarief, Nikita Mirzani mengaku dijauhi teman-teman artis.

"Iya terus kan Niki jadi dijauhin teman akhirnya gara-gara cepu. Ada beberapa orang yang menyingkir, sumpah aja padahal kan teman," ujar Nikita Mirzani usia menjalani BAP di Polres Metro Jakarta Selatan, Selasa (5/11/2019).

"Teman Niki artis terkenal semua tapi nggak tuh yang masuk penjara karena narkoba gara-gara Niki, yang masuk penjara kan yang begitu begitu," sambungnya lagi.

Sayang, perempuan 33 tahun ini menolak membeberkan identitas teman-temannya.

"Adalah, nggak usah tahu ada lah. Maksudnya mereka nggak ganggu yas udahlah. Mereka punya kehidupan masing-masing juga," kata Nikita Mirzani.

Kendati begitu, Nikita Mirzani tetap kecewa atas adanya kejadian ini. Malah, untuk menjaga imej-nya, Nikita menjelaskan satu persatu kepada sahabtnya mengenai fakta sebenarnya.

"Niki kan juga berusaha jelasin sampai berjam-jam di telepon intinya percaya deh gue nggak begitu. Gue sampe bilang, 'Pada mau pake apa kek terserah deh gue nggak ganggu," tutur Nikita Mirzani.

Seperti diketahui, Elza Syarief sempat menduga kalau Nikita Mirzani menjadi cepu polisi. Pasalnya, dia beranggapan seluruh kasus Nikita Mirzani di Polda Metro Jaya tidak diproses gara-gara itu.

Tak diterima dituding demikian, mantan Sajad Ukra itu pun resmi melaporkan Elza Syarief ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik. [Sumarni]