Dewinta Bahar (Instagram/@dewintabaharreal)

Matamata.com - Bersama pekerja hiburan lainnya, Anisa Bahar dan adiknya, Dewinta Bahar demo di depan kantor DPRD DKI Jakarta. Mereka menggeruduk kantor DPRD DKI Jakarta Senin (5/10/2020) siang dengan mengatasnamakan Srikandi Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat IB). 

Massa menyampaikan aspirasi atas keberatannya soal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Bertempat di ruang rapat Komisi A, Gedung DPRD, Dewinta Bahar selaku ketua IB pun menyampaikan protesnya di depan komisi A F-Golkar DPRD DKI, Jamaludin. 

Anisa Bahar. (Instagram/@anisabaharreal)

"Kami ingin bisa dibuka PSBB karena bagaimanapun, kami, saya, dan teman-teman pekerja seni, banyak dari teman-teman yang ngeluh karena mereka ada penyanyi live music, pekerja malam," kata Dewinta Bahar di gedung DPRD, Senin (5/10/2020).

Karena mata pencahariannya ditutup, Dewinta Bahar mengaku sangat menderita. Ia juga mewakili suara para pekerja hiburan lainnya. "Mereka sangat menderita karena semenjak PSBB ini diberlakukan kembali mereka nggak bekerja, mereka menderita dan sangat menangis Pak," lanjutnya.

Dewinta Bahar pun juga mencurahkan statusnya yang seorang janda. Bahwa menafkahi anak-anaknya adalah hal yang berat baginya.  "Jadi kami terutama saya, perempuan dan menghidupi beberapa anak saya. Juga seorang single parent, berat banget pak, semenjak ada PSBB ini sepi benar pak," tuturnya.

Annisa Bahar bersama adik, Dewinta Bahar. (Wahyu Tri Laksono/MataMata.com)

Sebelumnya, Anisa dan Dewinta Bahar tampak berdemo dengan massa lainnya. Meski memakai masker, mereka tampak berkerumun tak memedulikan jarak untuk protesnya.

Anisa Bahar dan Dewinta Bahar terlihat di barikade depan memakai seragam Srikandi Pekat IB berwarna hitam. Keduanya turut membentangkan poster. Anisa Bahar diketahui sebagai Penasihat Srikandi Pekat IB. Sementara Dewinta Bahar sebagai Ketua Umum Srikandi Pekat IB.

"Kami minta PSBB dibuka, kembali ke new normal buka tempat hiburan malam. Kita minta DPRD DKI keluarkan hak angket. Banyak rakyat Jakarta nggak makan siang akibat DKI nggak berikan solusi terbaik," kata salah satu orator. Massa juga menyindir Pilkada 2020 yang tetap diselenggarakan. Mereka mengecam Pilkada yang berjalan sementara mata pencaharian mereka ditutup.

Load More