Anisa Bahar (MataMata.com/Evi Ariska)

Matamata.com - Anisa Bahar baru-baru ini memperlihatkan sebuah video milik penyintas Covid-19 yang mengaku hampir meninggal dunia setelah mengonsumsi obat Oseltamivir. Obat tersebut diberikan oleh dokter ketika wanita tersebut diisolasi di rumah sakit akibat Covid-19 beberapa waktu lalu.

"Ini obat saat aku diisolasi Covid, ya, lolos satu biji yang aku makan, hampir merenggut nyawaku. Namanya, hati-hati kalau menemukan obat ini, namanya Oseltamivir," tutur sang wanita dalam video, di mana ia menunjukkan obat tablet berwarna putih dan kuning.

Obat Oseltamivir (Instagram)

Wanita yang tidak diketahui identitasnya itu mengaku mengalami efek samping seperti muntah dan kepala pusing hingga terasa sensasi berputar kurang dari satu menit setelah mengonsumsinya.

Baca Juga:
Diduga Sindir Lesti Kejora soal Kado Rp 500 Juta, Anisa Bahar Klarifikasi

Sang wanita melanjutkan bahwa obat Oseltamivir merupakan obat buat khusus flu babi dan flu burung.

"Ini berbahaya, hati-hati kalau ada yang memberi obat ini. Ini sangat berbahaya banget. Di sini memang dikatakan bahwa obat ini untuk menghilangkan virus, menyembuhkan. Tapi ternyata obat ini sangat berbahaya," tandas sang wanita.

Obat Oseltamivir (Instagram)

Dalam caption Anisa mengaku dirinya sempat mencari obat tersebut, namun ternyata sudah kosong di mana-mana.

Baca Juga:
Anisa Bahar Blak-blakan Soal Nasibnya Usai Lelang Rumah Rp 4 Miliar

Tetapi hal itu membuatnya bersyukur.

"Terima kasih infonya. Hati-hati teman-temanku semua," tulis wanita 44 tahun itu, menyarankan kepada orang-orang yang merasa 'meriang' atau flu biasa untuk tidak melakukan swab PCR.

Anisa Bahar [Evi Ariska/Suara.com]

"Kalo cuma meriang atau flue biasa aja gk usah sweb PCR kalau aq kyak jaman dulu aja deh kerokan atau pijit minum jamu istirahat yg cukup, minum vitamin makan yg banyak minum yg hangat hangat. Air jahe atau STMJ," pungkas Anisa.

Baca Juga:
Anisa Bahar Lelang Rumah Rp 4 Miliar, Hasilnya Untuk Bantu Pasien Covid-19

Baru-baru ini, lima organisasi profesi kedokteran (PDPI, PERKI, PAPDI, PERDATIN, dan IADI) telah merevisi Protokol Tata Laksana Covid-19. Mereka tidak lagi memasukkan Oseltamivir dan Azithromycin ke dalam standar perawatan pasien Covid-19.

Oseltamivir merupakan obat antivirus yang digunakan pada orang yang terinfeksi virus influenza A (misal flu burung) atau B.

Menurut Alodokter, obat ini dikonsumsi untuk mencegah flu pada pasien yang baru terpapar virus influenza.

Menurut pedoman yang baru direvisi tersebut, Oseltamivir dapat ditambahkan pada pasien terinfeksi virus corona dan diduga juga terinfeksi influenza dengan dosis 2 x 75 mg.

Load More