Matamata.com - Film Pengabdi Setan besutan Joko Anwar mendapat pujian dari sutradara Scott Derrickson.
Sutradara film Doctor Strange itu mengungkapkan kesan positifnya lewat akun Twitter-nya.
"Satan’s Slaves is a well-crafted, shit-scary horror film from Indonesia," tulis Scott Derrickson.
Derrickson menambahkan bahwa film Pengabdi Setan ini ibarat permata temuan terbaru di film festival.
"Film festivals are all about discovering gems like this one," tambahnya.
Mengetahui hal baik datang untuknya, Joko Anwar pun turut menanggapi lewat medai sosialnya.
"Datang dari director yangs angat saya kagumi. Hal ini benar-benar membuat hari saya indah," tulisnya.
Selain Scott Derrickson, director Ted Geoghegan juga memberikan sanjungan untuk karya Joko Anwar.
Bahkan Ted Geoghegan menyebut film Pengabdi Setan berpotensi mengalahkan popularitas film The Raid di dunia bagian barat.
"Pengabdi Setan arahan Joko Anwar adalah sebuah tarian dari ketakutan yang tidak berhenti yang bisa mengatur adegan rumah berhantu dengan hantu, iblis, zombie dan penjahat. Arahan brilian, fotografi dan akting. Hal ini akan mengalahkan para penonton Barat, lebih dari The Raid," tulis Geoghegan.
Mendapat apresiasi dari sutradara film Mohawk tersebut, Joko Anwar memberi feedback langsung pada kolom komentar.
"Terima kasih, Ted! Kami masih di sini dan Mohawk tak kalah briliannya, menarik, super menakutkan dan terutama Mohawk sangat penting. Senang bisa berhubungan dengan anda di sini," balas Joko Anwar.
Joko Anwar tak hanya sekali mendapat pujian dari pesohor ternama.
Sebelumnya, pada tahun 2007 lalu, film noir pertama dari Indonesia berjudul Kala mendapat pujian dari para kritikus internasional.
Hingga majalah film terkemuka dari Inggris, Sight & Sound, memilih film Kala sebagai salah satu film terbaik pada saat itu.
Berkat film Kala juga, Joko Anwar disebut sebagai salah satu sutradara tercerdas di Asia.
Tag
Berita Terkait
-
Kebijakan Dedi Mulyadi Kirim Siswa Bandel ke Barak Tuai Pro-Kontra, Joko Anwar: Cara Lama Tak Bikin Anak Lebih Baik
-
Joko Anwar Klarifikasi Soal Film Pengepungan di Bukit Duri: Bukan Untuk Menyebar Ketakutan, Tapi Mengajak Dialog
-
Adu Banyak Jumlah Penonton Film Siksa Kubur dan Badarawuhi di Desa Penari di Hari Pertama Tayang
-
Series Netflix Garapan Joko Anwar, Ini 4 Fakta Nightmares and Daydreams yang Tayang Tahun Ini
-
10 Seleb Pernah Jadi Paskibraka, Penampilan Aaliyah Massaid Paling Beda
Terpopuler
-
Erick Thohir: Atlet SEA Games Harus Tunjukkan Kedigdayaan Indonesia
-
Satgas Telusuri Dugaan Kerusakan Hutan Penyebab Banjir dan Longsor di Sumatera
-
ESDM Identifikasi 23 Izin Tambang di Tiga Provinsi Terdampak Banjir dan Longsor
-
Menkeu Siapkan Dana Tambahan, Tunggu BNPB Ajukan Anggaran Penanganan Banjir Sumatera
-
Siswa MTs di Banyuwangi Raih Medali Perak di Olimpiade Sains Junior Internasional Rusia
Terkini
-
Ketika Cerita Bertemu Nada: Inovasi Massive Music yang Mengubah Proses Musikal Film
-
Kolaborasi Netflix dan Dee Lestari: Tiga Novel Ikonis Diadaptasi Menjadi Original Series
-
JAFF Market 2025: Kolaborasi Amar Bank dan JAFF Market, Bawa Semangat Film Indonesia Mendunia
-
Dari Identitas hingga Realita Sosial: MAXstream Studios Hadirkan Film Pendek Terbaik Program Secinta Itu Sama Indonesia
-
Transformasi Pencarian Musik: Massive Music Tawarkan Solusi Berbasis Data di JAFF Market 2025