Baktora | MataMata.com
Poster Presiden Joko Widodo mendapat nominasi Alumnus UGM Paling Memalukan di Bundaran UGM. [Hiskia Andika Weadcaksana/Suarajogja.id]

Matamata.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya mengikuti etika dan norma-norma timur dalam menyampaikan kritik atau pendapat, sebagai tanggapan terhadap kritik yang disampaikan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM) terhadapnya.

Seperti diketahui BEM KM UGM telah menyampaikan kritik terhadap Presiden Jokowi melalui spanduk berukuran 4x3 meter yang dipasang di sebelah utara Bundaran UGM, Yogyakarta, pada Jumat (8/12/2023) lalu.

Spanduk tersebut menampilkan tulisan berwarna merah dengan kalimat "Penyerahan Nominasi Alumnus UGM Paling Memalukan" sambil menampilkan gambar wajah Jokowi yang terbagi menjadi dua bagian, satu dengan mahkota raja dan satu lagi dengan topi petani.

Jokowi tak mempersoalkan terhadap kritikan yang dilayangkan BEM KM UGM tersebut. Justru ia membolehkan hal itu karena Indonesia masih menganut sistem demokrasi.

"Ya, itu proses demokrasi, boleh-boleh saja [mengkritik]," kata Jokowi dikutip, Senin (11/12/2023).

Jokowi menyatakan bahwa meskipun kritik merupakan bagian dari proses demokrasi yang sah, dia juga ingin mengingatkan tentang pentingnya menjaga etika dan sopan santun ketimuran dalam berkomunikasi.

"Tetapi, perlu saya juga mengingatkan, kita ini ada etika, sopan santun ketimuran," tambahnya.

Memberi tanggapan terhadap nominasi Alumnus UGM yang paling memalukan, tentu Presiden tak hanya memberi jawaban. Ia juga mengingatkan kepada BEM KM UGM untuk tetap mengikuti aturan kritik yang membangun.

Load More