Matamata.com - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui pengembangan sport tourism atau wisata olahraga, dengan mengoptimalkan potensi wilayah berbasis aglomerasi di sejumlah eks-karesidenan.
"Salah satu strateginya menggarap potensi secara aglomerasi wilayah sejumlah eks-karesidenan di Jateng," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, saat menghadiri kegiatan "Rupiah Borobudur Playon 2025" di Kabupaten Magelang, Minggu (27/7).
Menurut Sumarno, lomba lari yang dikemas dalam bentuk pariwisata olahraga tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga memberi kontribusi nyata terhadap peningkatan ekonomi lokal.
"Ini akan meningkatkan kunjungan wisata. Banyak event yang harus digarap, dan kami dorong ada di setiap kabupaten/kota. Sekarang paling tren event olahraga, terutama lari," ungkapnya.
Ia menilai sport tourism menjadi salah satu cara paling efektif menarik wisatawan. Selain mengikuti lomba, para peserta biasanya juga berbelanja, mencicipi kuliner khas, membeli oleh-oleh, hingga menginap, sehingga turut menggerakkan roda ekonomi masyarakat.
Sumarno menyampaikan apresiasi atas kolaborasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jateng dalam mendukung kegiatan tersebut. Ia mencontohkan ajang Borobudur Marathon sebagai sport tourism berskala internasional yang digelar di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang.
Untuk memperpanjang lama kunjungan wisatawan, ia berinisiatif menggabungkan Borobudur Marathon dengan kegiatan lain, seperti Rupiah Borobudur Playon 2025 yang menyediakan dua kategori lomba, yakni 5K dan 10K.
"Kami minta dukungan untuk pengembangan ekonomi di Jateng," ujarnya.
Di sisi lain, Pemprov Jateng juga berkomitmen mengampanyekan pola hidup sehat kepada masyarakat melalui berbagai kegiatan, salah satunya lari. "Kesehatan bagian dari program Pemprov Jateng. Misalnya mencegah obesitas pada anak-anak yang harus jadi perhatian," kata Sumarno.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BI Jateng, Rahmat Dwisaputra, menyampaikan bahwa jumlah peserta Rupiah Borobudur Playon 2025 meningkat dibanding penyelenggaraan sebelumnya. Tahun ini, tercatat 4.000 peserta dengan 500 di antaranya merupakan peserta undangan.
"Insya-Allah ini bisa mendukung sport tourism di Jawa Tengah," ujar Rahmat. (Antara)
Berita Terkait
-
Menkeu Purbaya Tegas: Tak Ada Insentif Pajak untuk Aksi Korporasi BUMN
-
Subsidi dan Kompensasi Tembus Rp345,1 Triliun hingga Akhir November 2025
-
Hampir Sentuh Target, PNBP Tembus Rp444,9 Triliun hingga November 2025
-
Operasi Gabungan di Jepara Sita Ratusan Rokok Ilegal dari Sejumlah Toko
-
PPN 2026 Masih Dikaji, Menkeu Tunggu Arah Pertumbuhan Ekonomi
Terpopuler
-
Rhoma Irama Duet dengan JKT 48 di Puncak Perayaan HUT ke-31 Indosiar: Musik Itu Universal
-
PDIP Tegaskan Hormati Langkah KPK, Ingatkan Penegakan Hukum Harus Adil dan Bebas Kepentingan
-
Praperadilan Tambang Pasir Bojonegoro Ditolak, Kemenhut Tegaskan Kawasan Perhutanan Sosial Bukan Area Tambang
-
OTT Bupati Bekasi, KPK Periksa Intensif Tujuh Orang di Jakarta
-
Bukan Sekadar Viral, IMPACT Ajak Kreator Indonesia Bangun Warisan Bisnis Berkelanjutan
Terkini
-
PDIP Tegaskan Hormati Langkah KPK, Ingatkan Penegakan Hukum Harus Adil dan Bebas Kepentingan
-
Praperadilan Tambang Pasir Bojonegoro Ditolak, Kemenhut Tegaskan Kawasan Perhutanan Sosial Bukan Area Tambang
-
OTT Bupati Bekasi, KPK Periksa Intensif Tujuh Orang di Jakarta
-
Pemerintah Atur Pemanfaatan Kayu Banjir di Sumatera untuk Percepat Rehabilitasi
-
Seskab Teddy: Media Berperan Jaga Optimisme Pemulihan Bencana