Matamata.com - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) optimistis mampu menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional hingga 6–7 persen.
Chief Economist Danantara Indonesia, Reza Yamora Siregar, mengungkapkan pihaknya memiliki peta jalan model bisnis yang jelas untuk mencapai target tersebut. “Dengan kondisi saat ini kita bisa lima persen, kalau kita dorong, saya percaya diri 6–7 persen itu tidak sulit,” ujarnya dalam Seminar Nasional P3V XXV di Jakarta, Senin (11/8).
Reza menjelaskan, Danantara mengelola aset senilai Rp14 ribu triliun atau hampir setara 1 triliun dolar AS, yang mencakup sekitar 80 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia. “Kalau kita kelola itu dengan baik, Insya Allah kita bisa mendorong target 2045 kita,” katanya.
Untuk mewujudkan target tersebut, Danantara akan fokus pada investasi di sektor strategis seperti mineral dan sumber daya alam (SDA), energi, ketahanan pangan, kesehatan, asuransi, hingga dana pensiun. Menurut Reza, minat investor asing terhadap Indonesia cukup tinggi.
“Indonesia ini banyak kedatangan investor potensial, dari China, Jepang, dan Uni Eropa banyak yang ingin masuk ke industri kita. Dari sisi investasi, menurut saya, kita punya potensi yang sangat baik sekali,” jelasnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, menilai percepatan investasi dan hilirisasi di berbagai sektor strategis yang dilakukan BPI Danantara akan menjadi penggerak penting bagi penguatan ekonomi nasional serta membuka lapangan kerja.
Ia menegaskan, Danantara berpotensi menjadi motor penggerak investasi di sektor prioritas seperti energi, ketahanan pangan, dan perikanan, sekaligus memperkuat komponen pertumbuhan ekonomi melalui pembentukan modal tetap bruto (PMTB) sebagai indikator utama investasi nasional.
“Dengan mandat dan kapasitas yang dimilikinya, Danantara diharapkan menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional dengan memanfaatkan reformasi struktural sebagai landasan untuk membangun ekosistem investasi yang kuat, berkelanjutan, dan berdampak langsung bagi kesejahteraan rakyat,” kata Misbakhun. (Antara)
Berita Terkait
-
Ekonomi Kuartal IV Diprediksi Melambat, Purbaya Siapkan Opsi Suntikan Dana dan Tambahan Anggaran BNPB
-
Mendes Yandri: Semua Pihak Wajib Dukung Kopdes Merah Putih demi Kesejahteraan Desa
-
Merger BUMN Karya Resmi Mundur ke 2026: Danantara Fokus Bereskan Utang dan Kondisi Keuangan
-
UMP 2026 Berpotensi Berubah, Pemerintah Tunggu Data Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III
-
BI Kucurkan Insentif Rp36,38 Triliun untuk Dorong Pembiayaan Hijau
Terpopuler
-
Satgas Telusuri Dugaan Kerusakan Hutan Penyebab Banjir dan Longsor di Sumatera
-
ESDM Identifikasi 23 Izin Tambang di Tiga Provinsi Terdampak Banjir dan Longsor
-
Menkeu Siapkan Dana Tambahan, Tunggu BNPB Ajukan Anggaran Penanganan Banjir Sumatera
-
Siswa MTs di Banyuwangi Raih Medali Perak di Olimpiade Sains Junior Internasional Rusia
-
Kemenag dan LPDP Kebut Penyaluran Beasiswa Menjelang Batas Akhir Anggaran 2025
Terkini
-
Satgas Telusuri Dugaan Kerusakan Hutan Penyebab Banjir dan Longsor di Sumatera
-
ESDM Identifikasi 23 Izin Tambang di Tiga Provinsi Terdampak Banjir dan Longsor
-
Menkeu Siapkan Dana Tambahan, Tunggu BNPB Ajukan Anggaran Penanganan Banjir Sumatera
-
Siswa MTs di Banyuwangi Raih Medali Perak di Olimpiade Sains Junior Internasional Rusia
-
Kemenag dan LPDP Kebut Penyaluran Beasiswa Menjelang Batas Akhir Anggaran 2025