Matamata.com - Direktorat Penerangan Agama Islam Kementerian Agama (Kemenag) membuka kesempatan bagi para dai muda peserta program regenerasi pendakwah untuk mengikuti magang di pesantren.
“Mereka akan belajar tidak hanya teori, tetapi praktik dakwah dan pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren,” ujar Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag, Ahmad Zayadi, di Jakarta, Selasa (12/8).
Sebanyak enam pesantren di Jawa Barat dipilih sebagai lokasi magang yang berlangsung selama lima hari pada Agustus 2025. Pesantren tersebut dipilih berdasarkan kriteria khusus, di antaranya memiliki sistem taklim yang mapan dan usaha produktif yang dikelola secara profesional.
“Kami ingin para dai muda bisa melihat model pemberdayaan ekonomi yang nyata, sehingga nanti mereka dapat menirunya di daerah masing-masing,” kata Zayadi.
Menurutnya, regenerasi dai di era digital tidak cukup hanya menguasai materi dakwah. Kemampuan mengelola ekonomi umat menjadi faktor penting untuk mendukung kemandirian dan keberlanjutan misi dakwah.
Selama magang, peserta akan terlibat langsung dalam berbagai kegiatan pesantren, seperti mengisi kajian, berdialog dengan santri, hingga belajar mengelola unit usaha pesantren, seperti percetakan, koperasi, toko bahan pokok, dan pertanian.
“Pengalaman ini akan menjadi bekal mereka sebagai agen perubahan di masyarakat,” ujarnya.
Program ini juga diharapkan menjadi ajang jejaring antara dai muda dan pengasuh pesantren, sehingga kolaborasi dapat berlanjut setelah magang selesai.
Pengasuh Ponpes Al Luthfah Bandung Barat, KH Ahmad Muhibban, menilai profesi dai adalah pekerjaan mulia yang menuntut integritas, kesabaran, dan keikhlasan. “Tidak ada pekerjaan paling mulia daripada dai,” ujarnya.
Ia berpesan agar dai mampu tampil tegas, berakhlak mulia, dan menyesuaikan metode dakwah dengan kondisi masyarakat. “Kalian (para dai) harus bisa membaca medan dan menjawab kebutuhan mereka yang benar-benar membutuhkan pencerahan,” tambahnya.
Kasubdit Dakwah dan Hari Besar Islam (HBI) Ditjen Bimas Islam Kemenag, Amirullah, menuturkan magang ini merupakan tahap praktik dari pembekalan teori pada kegiatan PCDM 2025 di Asrama Haji Pondok Gede.
Kegiatan tersebut berlangsung 4–8 Agustus 2025 dan diikuti 200 peserta terpilih dari seluruh provinsi di Indonesia dengan usia maksimal 25 tahun. (Antara)
Berita Terkait
-
Belasan Triliun Digelontorkan, Pemerintah Tuntaskan Krisis Guru Keagamaan pada 2026
-
Cak Imin Dorong Pesantren Bangun Sistem Pendidikan Berdaya dan Mandiri bagi Santri
-
Kemenag dan LPDP Kebut Penyaluran Beasiswa Menjelang Batas Akhir Anggaran 2025
-
Bank Indonesia sebut Jabar jadi lokomotif investasi nasional
-
Khofifah: Semangat Juang Santri Jadi Modal Bangun Negeri
Terpopuler
-
TNI Pulihkan Akses TarutungSibolga Pascabencana Longsor
-
Jelang Nataru, Wapres Gibran Pastikan Keandalan Listrik Kepulauan Nias
-
Huntap Korban Bencana di Tapanuli Tengah Mulai Dibangun, Mendagri Tekankan Gotong Royong
-
Kapolri Pastikan Keamanan Nataru di Stasiun Tawang Semarang
-
Wapres Gibran Dorong Percepatan Pembangunan Jembatan Gantung Sungai Gomo
Terkini
-
TNI Pulihkan Akses TarutungSibolga Pascabencana Longsor
-
Jelang Nataru, Wapres Gibran Pastikan Keandalan Listrik Kepulauan Nias
-
Huntap Korban Bencana di Tapanuli Tengah Mulai Dibangun, Mendagri Tekankan Gotong Royong
-
Kapolri Pastikan Keamanan Nataru di Stasiun Tawang Semarang
-
Wapres Gibran Dorong Percepatan Pembangunan Jembatan Gantung Sungai Gomo