Elara | MataMata.com
Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (World Muslim League/WML) Syekh Mohammed bin Abdulkarim Al-Issa (ke-9 dari kiri) dalam pertemuan dengan para tokoh agama dan politik Indonesia, serta duta besar negara-negara sahabat di Kediaman Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia di Jakarta, Jumat (5/12/2025). /ANTARA/Katriana.

Matamata.com - Sekretaris Jenderal Liga Muslim Dunia (World Muslim League/WML) Syekh Mohammed bin Abdulkarim Al-Issa mendorong umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia, untuk meningkatkan persatuan guna menghadapi maraknya Islamofobia.

Hal itu disampaikan Syekh Mohammed dalam pertemuan dengan sejumlah tokoh agama dan politik Indonesia di Kediaman Duta Besar Arab Saudi di Jakarta, Jumat (06/12).

Ia menegaskan bahwa umat Islam saat ini menghadapi tantangan serius, mulai dari propaganda jihad hingga upaya penyebaran kebencian terhadap Islam. Fenomena tersebut menurutnya tidak bisa dihadapi secara parsial.

“Bahwa saat ini ada yang disebut dengan Islamofobia. Oleh karena itu, kita sama-sama tentu harus menghadapi tantangan-tantangan ini,” ujarnya.

Lebih lanjut, Syekh Mohammed menyebut bahwa separuh penyebar Islamofobia justru berasal dari kelompok internal umat Islam sendiri.

“Lima puluh persen dari pelaku-pelaku Islamofobia tersebut berasal dari umat Islam yang memang memiliki agenda khusus,” katanya menambahkan.

Ia mengatakan isu tersebut telah menjadi pembahasan utama dalam pertemuan Liga Muslim Dunia bersama ribuan tokoh Islam dari berbagai negara. Pertemuan itu menghasilkan sejumlah rekomendasi mengenai pentingnya peran kolektif umat Islam dalam merespons isu Islamofobia.

Karena itu, Syekh Mohammed menilai kontribusi umat Islam Indonesia sangat diperlukan dalam memperkuat gerakan global menghadapi tantangan tersebut.

Selain membahas Islamofobia, Syekh Mohammed juga menyinggung situasi Palestina, khususnya di Jalur Gaza. Ia menekankan pentingnya solusi dua negara sebagai jalan penyelesaian konflik Palestina-Israel.

Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan apresiasi atas pidato Presiden Prabowo Subianto pada Sidang Umum PBB yang dianggap mewakili sikap tegas Indonesia dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina.

“Kami berterima kasih kepada Presiden atas kata-kata yang tegas dan berani yang menyuarakan hak-hak Palestina. Tidak diragukan lagi, kontribusi Republik Indonesia sangat penting dan krusial,” ucapnya.

Pertemuan tersebut turut dihadiri Menteri Haji dan Umrah RI Mochamad Irfan Yusuf, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, para duta besar negara sahabat, serta Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara X. (Antara)

Load More