Adik Positif Corona, Via Vallen Disalahkan Buruh Pabrik yang Dirumahkan

Matamata.com - Beberapa waktu yang lalu, Via Vallen curhat soal kabar adiknya dinyatakan positif corona. 

Buruh pabrik tersebut mengadu jika dirinya dirumahkan dari tempatnya bekerja. 

Dalam cuplikan pesan yang diunggah Via Vallen di Instagram, seorang tetangga mengatakan ia diliburkan dari pabriknya sementara waktu. Bahkan lebih jauh, ia tidak akan mendapat gaji selama tidak bekerja.

"Pokoknya yang satu RT dan RW ada yang kena (virus corona), karyawannya diliburkan mb. Makanya kalau bicara, hati-hati," demikian bunyi pesan si tetangga yang menyalahkan Via Vallen, seperti diungah Selasa (2/6/2020).

Dalam lanjutannya, baru diketahui jika yang memberikan perintah untuk meliburkan karyawannya adalah bagian personalia dari perusahaan tersebut.

Via Vallen kemudian minta maaf kepada pihak-pihak yang merasa dirugikan. Hanya saja pelantun Sayang ini merasa bingung dengan pertimbangan pabrik itu meliburkan karyawan tanpa mencari informasi secara detail.

"Katanya ada peraturan dari pabrik, jika ada karyawan pabrik yang satu RT dengan orang terpapar COVID-19, maka RT harus laporan ke pabrik agar karyawan diisolasi supaya tidak menularkan ke yang lain," kata Via Vallen.

Namun saat ia melakukan kroscek dengan RT setempat, tidak ada dari pihak mereka yang melaporkan kepada pabrik.

"Apa bener kebijakan dari pabrik seperti itu? Lalu sumbernya dari mana jika RT tidak lapor ke pabrik? Apakah dari postingan di Instagramku?," kata Via.

Via Vallen menegaskan, kejadian itu sudah berlangsung lama. Bahkan para tetangganya pun tidak tinggal serumah dengan sang adik yang terpapar virus corona.

"Adikku positifnya sudah lebih dari 1 bulan yang lalu! Kasian kan kalo cuma gara-gara postinganku, mereka kehilangan pekerjaan," katanya.

Penyanyi bernama asli Maulidia Octavia ini menyayangkan keputusan tersebut, karena tentunya kebijakan itu merugikan orang lain.

"Sampe segitunya kah? Apakah harus diam kalau terpapar agar tidak merugikan orang lain??? Kondisi sekarang itu sudah susah, mbok ya jangan malah bikin orang tambah susah," ujarnya. (Rena Pangesti)