Yohanes Endra | MataMata.com
Pedangdut Rhoma Irama saat menggelar konferensi pers terkait tertangkapnya kembali Ridho Rhoma dalam kasus Narkoba, di Mampang, Jakarta Selatan, Senin (8/2/2021). [Matamata.com/Alfian Winanto]

Matamata.com - Rhoma Irama membahas perihal kekuatan musik yang luar biasa saat berbincang dengan Daniel Mananta. Menurut Rhoma Irama, musik merupakan antri stres yang bisa meningkatkan imun tubuh.

Sang Raja Dangdut juga percaya bahwa musik dapat menyembuhkan orang sakit. Ia pernah mendapat satu testimoni bahwa lagunya berhasil menyembuhkan penderita kanker.

Baca Juga:
Inul Daratista Disebut Ancaman buat Malaysia, Rhoma Irama Dituduh 'Kacung' Negeri Jiran

"'Karena lagu Anda telah menyembuhkan saya dari kanker'. Lagu 'Syahdu'," ujar Rhoma Irama dalam konten yang dibagikan YouTube Daniel Mananta Network pada Selasa (1/11/2022).

Wanita yang membuat pengakuan kepada Rhoma Irama itu sebelumnya menderita kanker stadium 3. "Dengan lagu itu, tiba-tiba begitu cek ke dokter, dinyatakan clear, tidak ada kanker," lanjut Rhoma Irama.

Thia, wanita yang berhasil survive dari kanker karena lagu Rhoma Irama, juga pernah mengungkap kisahnya di salah satu stasiun televisi swasta. Oleh sebab itu, Rhoma Irama percaya apabila kisah tersebut bukan sebuah kebohongan.

Baca Juga:
Lirik Lagu Cinta dalam Khayalan - Rhoma Irama feat Elvy Sukaesih

"Disaksikan jutaan orang, enggak mungkin ini bullsh*t," tandas Rhoma Irama.

Rhoma Irama (YouTube/Rhoma Irama Official)

Sebagai informasi, Thia merupakan seorang atlet wushu yang kini sudah sembuh dari kanker. Thia mengaku mendengarkan lagu-lagu Rhoma Irama, terutama yang berjudul Syahdu, saat menjalani pengobatan di rumah sakit.

"Lagu itu iramanya enak, kebetulan kena ke hati saya dan lagi itu menjadi lagu yang selalu menemani saya selama pengobatan," ujar Thia dalam video yang dibagikan YouTube Indosiar pada 2019.

Baca Juga:
'Saya cuma Kenal Lesti', Komentar Menohok Rhoma Irama Bikin Rizky Billar Mingkem

Video yang Mungkin Anda Sukai:

Baca Juga:
Rhoma Irama Protes Lagunya Dijadikan Koplo: Tidak Boleh Ada Erotisme dan Hal-hal Sensual

Kontributor: Neressa Prahastiwi
Load More