Baktora | MataMata.com
Ketua DPP PDI Perjuangan, Hamka Haq wafat di usia ke-71 tahun. (Instagram/@pdiperjuangan)

Matamata.com - Kabar duka datang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Seorang cendikiawan sekaligus kadernya Prof Dr H Hamka Haq, MA wafat di usianya ke-71 pada Kamis (7/12/2023).

Sosok Hamka Haq masih melekat di beberapa ingatan masyarakat terutama para kader PDIP. Di sisi lain kiprahnya di dunia poltik banyak memberikan kontribusi untuk partai.

Selain terjun di dunia politik, Hamka Haq, menyimpan banyak cerita di dunia pendidikan. Sebagai politisi Indonesia hingga dunia akademik juga menjadikannya berpengaruh di PDIP. Berikut sosok Hamka Haq:

Hamka Haq mengawali kariernya sebagai PNS di Departemen Agama Sulawesi Selatan 1976 sampai dengan 1993. Pada tahun tersebut, Hamka Haq melanjutkan karier di dunia pendidikan menjadi dosen IAIN Alauddin Makassar.

Tak hanya menjadi dosen, kariernya terus naik dan ia dipilih sebagai Dekan Fakultas Ushluddin IAIN Alauddin Makassar pada 2000-2002. Punya pengaruh besar di dunia pendidikan, Hamka juga ditunjuk sebagai Wakil Rektor IAIN pada 2002-2004.

Latar belakang almarhum memang tak perlu diragukan. Berasal dari keluarga santri, ilmu agama dan pendidikannya juga cukup banyak diserap. Di sisi lain, berada di lingkungan baik NU dan Muhammadiyah, Syarikat Islam dan ormas lokal DDI.

Dari lingkungannya sebagai santri, Hamka Haq juga menjadi sosok penting di balik tercetusnya Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober.

Kedekatannya dengan dunia pendidikan dan agama, Hamka Haq juga membuat karya tulis yang kerap diterbitkan di sejumlah media konvensional. Di antaranya Koreksi Terhadap Ahmadiyah (Panjimas, 1980), Dialog Pemikiran Islam (Al Hakam Makassar, 1995). Selanjutnya Damai Ajaran Semua Agama (Al Hakam, 2004), Islam Ramah untuk Bangsa (Rakyat Merdeka Jakarta, 2009) dan masih banyak lagi.

Load More