Matamata.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan komitmennya dalam mempercepat pembangunan fisik Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih melalui dukungan penuh dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari Surat Keputusan Bersama (SKB) yang baru disepakati lintas kementerian dan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara di Jakarta, Kamis.
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu, Askolani, mengatakan bahwa sumber pendanaan untuk pembangunan Kopdes akan berasal langsung dari APBN.
“Kami mendukung penuh dari dukungan APBN dan tentunya dari bentuk alokasi yang akan kami siapkan, entah dari transfer ke daerah atau dari belanja lainnya yang tentunya menjadi komitmen kami bersama,” ujar Askolani.
Dana tersebut rencananya digunakan untuk membangun gerai bisnis, pergudangan, sarana transportasi, dan fasilitas operasional lainnya yang menunjang kegiatan koperasi di tingkat desa dan kelurahan.
Sementara itu, CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, menjelaskan bahwa koordinasi pembangunan fisik Kopdes akan dilakukan melalui salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Ia menegaskan bahwa sumber pendanaan tidak berasal dari skema kredit perbankan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), melainkan dari dana desa yang dialokasikan oleh Kemenkeu.
“Pembangunan (fisik) ini berasal dari dana desa yang akan dialokasikan melalui Kementerian Keuangan dengan atas dasar dari Kementerian Desa dalam pengalokasiannya,” kata Rosan.
Di sisi lain, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Yandri Susanto, menuturkan bahwa SKB tersebut merupakan tahap awal. Nantinya, akan diterbitkan regulasi lebih tinggi sebagai payung hukum untuk mengatur secara rinci mekanisme pendanaannya.
Adapun Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, memastikan bahwa pembangunan fisik koperasi akan mulai dilakukan bulan ini. Satuan Tugas Percepatan Pembentukan Kopdes Merah Putih bersama berbagai lembaga terkait akan turun langsung ke lapangan.
“Setelah terbentuk dan terbangun, operasionalisasi koperasi akan segera dimulai. Semoga semua proses diberi kelancaran dan kemudahan,” ucap Ferry.
Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025, percepatan pembentukan 80.000 koperasi desa akan dibiayai melalui APBN, APBD, APBDes, serta sumber sah lainnya yang tidak mengikat sesuai ketentuan perundang-undangan. Selain itu, bank-bank anggota Himbara juga diharapkan ikut memodali pendirian koperasi untuk keperluan investasi dan modal kerja. (Antara)
Berita Terkait
-
Kemenkeu Dorong Pemda Papua Barat dan Papua Barat Daya Percepat Penyusunan RAP Tambahan DBH Migas Otsus 2026
-
Kemenkeu Soroti Rendahnya Serapan Anggaran BGN, KemenPU, dan Kementan
-
Dasco: Wacana Pembangunan Ulang Ponpes Al Khoziny dengan APBN Belum Final
-
APPSI Sampaikan Dampak Pemotongan TKD ke Menkeu: Daerah Sulit Bayar Tunjangan Pegawai
-
Dana Mengendap Pemerintah Ditentukan oleh Kebutuhan APBN, Bukan Angka Tetap
Terpopuler
-
Menag Ajak Guru Madrasah Perkuat Pendidikan Beradab Berlandaskan Nilai Pancasila
-
RCTI Didukung Kemenparekraf dan Langit Musik, Hadirkan 'IMA 2025'
-
PBNU Sesalkan Perilaku Gus Elham yang Dinilai Tak Cerminkan Akhlakul Karimah
-
KPK Periksa Sestama Baznas Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji Kemenag 20232024
-
Menkes: 52 Juta Warga Ikuti Cek Kesehatan Gratis, Dorong Peningkatan Skrining Tuberkulosis
Terkini
-
Menag Ajak Guru Madrasah Perkuat Pendidikan Beradab Berlandaskan Nilai Pancasila
-
PBNU Sesalkan Perilaku Gus Elham yang Dinilai Tak Cerminkan Akhlakul Karimah
-
KPK Periksa Sestama Baznas Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji Kemenag 20232024
-
Menkes: 52 Juta Warga Ikuti Cek Kesehatan Gratis, Dorong Peningkatan Skrining Tuberkulosis
-
Presiden Prabowo Minta Mensesneg Periksa Penyerapan Dana Transfer ke Daerah Jelang Akhir Tahun