Konferensi Pers kedua pihak promotor JogjaRockarta, Stadion Kridosono, Yogyakarta, Sabtu (27/10/2018). (Rajawali Indonesia Communication)

Lewat JogjaROCKarta, Yogyakarta ingin mendunia

JogjaROCKarta sekali lagi bukan hanya sekadar festival musik rock. Di balik konser ada tujuan-tujuan terselubung sang promotor.

Masih konsisten dengan tujuan diselenggarakannya JogjaROCKarto untuk pertama kalinya, Anas Syahrul Alimi, CEO Rajawali Indonesia Communication, berharap kedatangan Megadeth ke Yogyakarta ini bisa menjadi mediator dunia jika Indonesia adalah negara yang aman. Terlebih untuk Yogyakarta sendiri.

''Kehadiran Megadeth diharapkan sebagai message kepada dunia jika Indonesia itu aman,'' kata Anas, saat jumpa pers pertama, Sabtu (30/6/2018).

Setahun lalu, Anas juga mengungkapkan tujuannya mengadakan festival musik di Yogyakarta. Kota ini dipilih promotor karena dianggap sebagai kota yang bisa merepresentasikan negara Indonesia ke dunia internasional. Apalagi Yogyakarta dikenal sebagai miniatur Indonesia dengan segala keberagaman masyarakatnya.

Tapi tak hanya misi kemanusiaan saja, ada misi ekonomi yang ingin dibangkitkan. Dengan kabar bahwa Indonesia aman dan damai, diharapkan semakin banyak orang dari luar negeri yang ingin berinvestasi ke Yogyakarta.

Tak bisa dipungkiri dengan adanya festival sekelas internasional, apalagi artis yang dihadirkan punya magnet khusus untuk mengundang penggemar dari negara lain. Imbasnya geliat perekonomian dari segala sektor seperti pariwisata, kuliner, hotel dan lainnya akan ikut berkembang.

Tujuan promotor pun diapresiasi satu-satunya band lokal yang  tampil di JogjaROCKarta 2018. Terutama soal pemilihan tempat di Yogyakarta.

''JogjaROCKarta menjadi panggung yang sangat menarik, karena berbeda seperti zaman dulu yang mana band-band kebanyakan terfokus di Jakarta,'' ungkap Baron Kapulet Araruna, vokalis band Sangkakala asal Bantul.

Apalagi promotor sudah berusaha memboyong band-band luar biasa baik dari Indonesia dan dunia ke Yogyakarta.

Demi go internasional, band lokal kurang diacuhkan

Niat baik promotor membawa nama Yogyakarta mendunia tak mulus begitu saja. Tetap saja ada kritik yang masuk. Ini karena rasa lokal dari Yogyakarta sendiri kurang. Misalnya, musisi yang mengisi acara, hanya ada satu band rock lokal yakni Sangkakala.

Harapan-harapan penonton agar ke depannya, JogjaROCKarta bisa menampilkan lebih banyak band lokal pun muncul.

Seperti yang dituturkan oleh Afri, penonton yang terbang langsung dari Surabaya ke Yogyakarta. Ia menghadiri festival JogjaROCKarta 2018 untuk menyaksikan penampilan dari Godbless dan Megadeth.

Ia berharap festival JogjaROCKarta 2018 ini diadakan lagi tahun depan dengan tambahan band-band lokal Yogyakarta yang lebih banyak lagi.

''Tahun depan mungkin ada lagi dengan band luar lagi, terus dengan band lokal ditambah lagi, kalau ini kan cuma Sangkakala aja,'' ujarnya.

Harapan senada juga diutarakan oleh Sabil, penonton asal Jogja. Ia berharap festival JogjaROCKarta menghadirkan lebih banyak band Yogyakarta selain Sangkakala, yakni Death Vomit dan Venom.

''Pinginnya ditambahin band lokal Jogja, kayak Death Vomit sama Venom,'' tutur Sabil.

Pertanyaan serupa sempat dilemparkan oleh seorang wartawan kepada Anas Syahrul Alimi saat konferensi pers di Hotel Hyatt, Yogyakarta, Jumat (26/10/2018). Anas pun berharap tahun depan band lokal akan lebih banyak lagi.

''Jadi, kita sih berharap untuk tahun depan band lokal bisa lebih banyak ya,'' jawab Anas.

Nah, itu JogjaROCKarta sebagai salah satu festival musik rock yang pernah ada. Sudah gereget belum menurut kamu?

Load More