Matamata.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) terus memperkuat strategi pencegahan penyelundupan narkoba dengan memetakan kembali titik-titik rawan, termasuk di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura.
Kepala BNN Komjen Pol. Marthinus Hukom menyampaikan hal itu saat menerima audiensi Bupati Karimun, Jumat (4/7), di Jakarta. Ia menilai posisi geografis Karimun menjadikannya kawasan strategis yang perlu perhatian ekstra dari seluruh aparat keamanan.
“Pak Bupati ini adalah garda paling depan dan sangat terdepan dari pemerintah kita di Indonesia,” ujar Marthinus, Selasa (8/7).
Karena itu, ia menekankan pentingnya pemetaan komunitas nelayan yang rentan direkrut sindikat narkoba, sekaligus mendorong masyarakat menjadi agen pencegahan di lingkungannya sendiri.
“Bagaimana kita bisa mengimbau kepada masyarakat, bagaimana kita meningkatkan kesadaran mereka, sehingga mereka menjadi polisi moral bagi diri mereka sendiri dan dengan sendirinya mencegah masuknya barang-barang itu,” ujarnya.
Marthinus juga mengapresiasi dukungan dari Pemerintah Kabupaten Karimun, termasuk rencana hibah lahan untuk pembangunan Kantor BNNK. Ia menyebut kolaborasi seperti ini sangat penting dalam menghadang infiltrasi jaringan narkotika.
“Karimun adalah garda terdepan di perbatasan negara, untuk itu kolaborasi antara pemerintah daerah dan BNN sangat penting untuk membentengi masyarakat dari infiltrasi sindikat narkoba,” tegasnya.
Sementara itu, Bupati Karimun Ing Iskandarsyah menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh upaya BNN. Salah satu bentuk nyata komitmen itu adalah penyediaan lahan hibah seluas 900 meter persegi untuk kantor BNNK.
“Kami menyambut audiensi ini dengan sukacita. Selain untuk mempererat silaturahim, kami ingin menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten Karimun siap berkolaborasi dengan BNN dalam mengatasi persoalan narkoba yang selama ini turut mencoreng nama daerah ini di mata publik,” ujar Iskandarsyah.
Ia juga memaparkan berbagai langkah yang telah ditempuh, seperti penerbitan Perbup Nomor 29 Tahun 2015 tentang Aksi Nasional P4GN, pembentukan Tim Terpadu P4GN, penyusunan Action Plan, hingga peluncuran Program Sekolah Bersinar pada 2024.
“Kami tidak hanya membuat regulasi, tapi juga menjalankan aksi nyata. Dukungan kami terhadap BNN adalah bentuk komitmen masyarakat Karimun dalam melindungi generasi muda dan wilayah kami dari ancaman narkoba,” tegasnya.
Pertemuan tersebut dinilai sebagai langkah strategis untuk memperkuat sinergi pusat dan daerah dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkoba, terutama di wilayah perbatasan yang rawan dimanfaatkan jaringan internasional. (Antara)
Berita Terkait
-
Hakim Putuskan Ammar Zoni, bakal Dipindahkan dari Lapas Nusakambangan ke Jakarta
-
Pengamat: Bandar Narkoba Ketar-ketir Usai Prabowo Hadiri Pemusnahan Barang Bukti
-
Prabowo Ajak Masyarakat Aktif Laporkan Peredaran Narkoba
-
Presiden Prabowo Saksikan Pemusnahan 214 Ton Narkoba Senilai Rp29 Triliun di Mabes Polri
-
Kampanyekan Anti Narkoba, Raffi Ahmad Prihatin Kasus Ammar Zoni
Terpopuler
-
Menkeu Siapkan Dana Tambahan, Tunggu BNPB Ajukan Anggaran Penanganan Banjir Sumatera
-
Siswa MTs di Banyuwangi Raih Medali Perak di Olimpiade Sains Junior Internasional Rusia
-
Kemenag dan LPDP Kebut Penyaluran Beasiswa Menjelang Batas Akhir Anggaran 2025
-
Bupati Aceh Timur Minta Hunian Darurat untuk Korban Banjir Lokop
-
Mahasiswa Palangka Raya Nyalakan Seribu Lilin untuk Korban Banjir Sumatera
Terkini
-
Menkeu Siapkan Dana Tambahan, Tunggu BNPB Ajukan Anggaran Penanganan Banjir Sumatera
-
Siswa MTs di Banyuwangi Raih Medali Perak di Olimpiade Sains Junior Internasional Rusia
-
Kemenag dan LPDP Kebut Penyaluran Beasiswa Menjelang Batas Akhir Anggaran 2025
-
Bupati Aceh Timur Minta Hunian Darurat untuk Korban Banjir Lokop
-
Mahasiswa Palangka Raya Nyalakan Seribu Lilin untuk Korban Banjir Sumatera