Matamata.com - Tak secara gamblang seperti video-video sebelumnya, komika Bintang Emon menyinggung sedikit pilkada yang rencananya tetap digelar di tengah pandemi virus corona (Covid-19). Pria bernama Gusti Muhammad Abdurrahman Bintang Mahaputra ini awalnya menyapa netizen dan bertanya hal apa yang kini tengah diperbincangkan.
"Halo, udah lama kita nggak ngobrol. Lagi rame apa ini? Cerita coba, cerita," kata Bintang Emon di Insta Story, Jumat (25/9/2020). Tidak berselang lama, Bintang Emon kembali mengunggah video yang membicarakan soal Pilkada atau pemilihan kepala daerah.
"Pilkada nggak ditunda ya?" kata Bintang Emon mengomentari pro kontra soal penyelenggaraannya di saat wabah Covid-19.
Komedian yang pernah berlakon di film Milly & Mamet ini menuturkan ia enggan membahas masalah itu. Namun jika boleh jujur, ada perasaan mengganjal di hati. "Gue tuh sebenernya nggak mau bahas kebijakan, politik dan lain-lain. Bro, akun gue itu bukan akun politik, jangan berharap lebih. Cuma gue gatel sih," ujarnya.
Bintang Emon berusaha menahan komentar selanjutnya. Ia pun memberikan panggung itu kepada orang-orang yang ingin menyuarakan aspirasi. "Gantian aja lah yang laen aja. Bro, negara punya bareng-bareng. Ayo gantian," kata sang komika.
Lelaki berlogat Betawi ini pun lantas mengibaratkan posisinya sekarang ini adalah orang yang selalu mewakili yang lain melakukan sesuatu. "Misalnya, di kelas pas SMA ada pergantian jam pelajaran. Papan tulisnya kotor sama guru sebelumnya, gue tuh ngerasa (dalam hati) ayo dong apus," ujar Bintang Emon.
"Terus liat nggak ada yang ngapus dan elo jalan ke depan hah anj***, emang anak kelasnya. Sambil tangan lo ngapus," ucap Bintang melanjutkan perkataannya.
Sementara itu, Bintang Emon juga ingin orang-orang yang berharap padanya menyampaikan pendapat agar aktif bersuara. Lagi-lagi, lelaki 24 tahun ini membuat perumpaan. Seolah negara adalah tempat kos, dan masyarakat sebagai penghuninya.
"Negara itu kayak kos-kosan, kita tinggal di dalemnya. Terus kita pilih nih siapa yang cocok jadi kepala kos-kosan, dan dia yang akan ngebentuk peraturan," kata Bintang memulai perumpaannya.
Ia melanjutkan, "Nah elo tuh kalo ada peraturan yang mengganggu, ya elo ngomong." Ia mengatakan, setiap orang punya hak suara yang sama untuk bicara dan menyampaikan pendapat.
"Lo kalo nggak memperhatikan prosesnya, ntar tiba-tiba biaya kos lo naek, kamar lo dikecilin, dengan dalih-dalih peraturan. Akhirnya merugikan lo sebagai penghuni," katanya.
Ia pun meminta masyarakat untuk tak lagi diam. "Jangan pasif, hak elo diambil. Kecuali elo terlahir sebagai anak orang kaya, yang punya pengaruh. Aman hidup lo." (Rena Pangesti)
Berita Terkait
-
Empat Paslon Bupati Resmi Gugat Sengketa Pilkada 2024 ke MK, KPU Kabupaten Tambrauw Siap Hadapi Gugatan
-
Thomas Kofiaga Desak KPU dan Bawaslu RI, Usut Tuntas Dugaan Pelanggaran Data Sirekap Kabupaten Tambrauw
-
Diduga Banyak Kecurangan saat PSU di Kabupaten Tambrauw, Cabup Thomas Kofiaga Desak Bawaslu Adil
-
Diduga DPT Ganda, PSU di Kabupaten Tambrauw Diprotes Saksi, Bawaslu Diminta Turun Tangan
-
Unggul Versi Quick Count Pilkada Kabupaten Tambrauw, Thomas-Phiter akan Majukan Sektor Pendidikan, Seni dan Budaya
Terpopuler
-
Menkeu Siapkan Dana Tambahan, Tunggu BNPB Ajukan Anggaran Penanganan Banjir Sumatera
-
Siswa MTs di Banyuwangi Raih Medali Perak di Olimpiade Sains Junior Internasional Rusia
-
Kemenag dan LPDP Kebut Penyaluran Beasiswa Menjelang Batas Akhir Anggaran 2025
-
Bupati Aceh Timur Minta Hunian Darurat untuk Korban Banjir Lokop
-
Mahasiswa Palangka Raya Nyalakan Seribu Lilin untuk Korban Banjir Sumatera
Terkini
-
Bandit Tayang Perdana di JAFF 2025: Drama Aksi tentang Pelarian & Balas Dendam
-
Bukan Sekadar Nostalgia: Ini 3 Alasan Setting Film 'Rangga & Cinta' Tetap di Tahun 2000-an
-
LAKON Indonesia Membawa Warisan dan Inovasi ke Panggung Utama Osaka World Expo
-
Siapa Rachquel Nesia? Aktris Muda yang Baru Resmi Menikah dengan Kevin Royano
-
Tak Perlu Bingung, Ini 5 Tips Mengunjungi Universal Studio Japan Saat Peak Season